MenPAN-RB hingga Anak Jokowi Jengkel CPNS Mengundurkan diri

MenPAN-RB hingga Anak Jokowi Jengkel CPNS Mengundurkan diri

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 02 Jun 2022 16:12 WIB
Tjahjo Kumolo
Foto: detikcom/Ari Purnomo: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming
Jakarta -

Heboh CPNS ramai-ramai mengundurkan diri. Pemicunya antara lain Gaji hingga lokasi penempatan tidak sesuai ekspektasi.

Kepala daerah hingga menteri merespons hal ini. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang jengkel saat mengetahui ada CPNS Pemkot Solo mengundurkan diri setelah lolos seleksi dengan alasan gaji yang tidak sesuai ekspektasi. Saking jengkelnya, Gibran menyebut CPNS yang mengundurkan diri itu kurang ajar.

Datanya, ada dua orang CPNS Pemkot Solo yang mengundurkan diri. Menurut putra sulung Presiden Joko Widodo itu, tak semestinya masyarakat yang melamar sebagai abdi negara mundur setelah lolos seleksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah daftar ikut tes, mengundurkan diri kurang ajar itu, kurang ajar," kata Gibran saat dijumpai di Balai Kota Solo, dikutip dari detikJateng Kamis (2/6/2022).

Gibran pun mengingatkan dahulu sebelum mendaftar tes CPNS. Dia menegaskan gaji PNS memang tidak besar. Malah menurutnya, bila ingin gaji besar jangan jadi PNS, lebih baik jadi pengusaha.

ADVERTISEMENT

Dia juga menilai CPNS yang mengundurkan diri ini sangat merugikan negara. Bahkan dia pun menyebutkan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo sempat jengkel juga mendengar banyak CPNS mengundurkan diri karena gaji yang tidak sesuai.

"Kalau pengin gaji besar ya jangan jadi PNS to, ra cetho itu, ra mutu itu (nggak jelas, nggak bermutu). Jangan kayak gitu lagi, merugikan. Pak Menpan juga marah kan. Kalau pengin kaya ya dadi (jadi) pengusaha. Nggak usah daftar di sini. Di sini untuk pelayanan publik," tegas Gibran.

Selain Gibran, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo menyatakan CPNS yang mengundurkan diri ini merugikan negara. Dia bilang sanksi bakal diberikan kepada CPNS yang mengundurkan diri ini, semua sudah diatur oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan instansi terkait.

"Ya jelas merugikan negara. BKN sedang menyusun sanksi-sanksinya dan ada kementerian lembaga yang menambah sanksi denda," ungkap Tjahjo lewat pesan singkat kepada detikcom, Minggu (29/5/2022) kemarin.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Simak Video: Ratusan CPNS Mengundurkan Diri Gara-gara Gaji hingga Kurang Motivasi

[Gambas:Video 20detik]



Di kesempatan yang lain, Tjahjo sempat mengatakan menjadi PNS merupakan panggilan pengabdian. Konsekuensinya memang akan mendapat penghasilan yang dianggap relatif kecil jika dibanding swasta.

Dia meminta agar calon pelamar abdi negara jangan hanya melihat penghasilan saja. Menurutnya, setiap negara akan berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan ASN-nya.

"Semoga warga negara Indonesia yang sudah punya niat mengabdi melalui ASN ya harus diperteguh, jangan hanya karena dilihat dari satu sisi, penghasilan misalnya. Saya kira di negara manapun tentu ada terus upaya-upaya meningkatkan kesejahteraan bagi ASN-nya," katanya dalam sebuah video sebagai respons banyaknya CPNS yang mengundurkan diri seperti dikutip detikcom, Selasa (31/5/2022).

Di sisi lain, Tjahjo menjelaskan PNS mendapat sejumlah insentif. Dia pun mengatakan, kalau mau dihitung-hitung totalnya secara keseluruhan PNS bisa mengimbangi bahkan bisa lebih besar dari pegawai swasta.

Misalnya saja ada tunjangan kinerja, gaji ke-13 dan ke-14, jaminan pensiun, serta pendapatan lainnya dari setiap instansi pemerintah yang ada.

"Kecil sebagai insentif, namun menurut saya dengan adanya tunjangan kinerja atau TPP di era sekarang, ada gaji ke-13 gaji ke-14, jaminan pensiunan seumur hidup, ada Taspen, ada pendapatan-pendapatan lain dari tiap-tiap kementerian lembaga instansi dan daerah yang mendukung kinerja semua ASN, saya kira secara totalitas sudah mengimbangi swasta dan mungkin lebih besar walaupun belum merata di semua ASN di daerah tergantung PAD dan sebagainya," papar Tjahjo.


Hide Ads