Duh Duh Duh... Food Estate Belum Manjur Tangkal Impor Sayur

Duh Duh Duh... Food Estate Belum Manjur Tangkal Impor Sayur

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 02 Jun 2022 16:57 WIB
Bawang putih impor dari China
Ilustrasi Impor (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Jakarta -

Komisi IV DPR RI menyebut program food estate Belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Menurut DPR, anggaran yang keluar untuk food estate tidak sebanding dengan target yang ditentukan.

"Hasil kunjungan kita, sekaligus informasi dari satgas pangan, food estate tidak memberikan korelasi yang positif antara anggaran yang keluar dengan target-target yang ditentukan," ujar politisi Fraksi PKS Slamet dalam Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian, Kamis (2/6/2022).

Slamet menilai perlu dibentuk panja (panitia kerja) untuk mengevaluasi program food estate. Menurutnya bila tim panja menemukan hasil yang positif terkait food estate maka DPR akan mendukung program tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota DPR Riezky Aprilia turt menanyakan manfaat program food estate. Kiki tegas menyebut jika food estate tidak memberi manfaat signifikan terhadap produktivitas pertanian.

Riezky meminta anggaran food estate untuk Kementan ditahan sementara sampai ada kejelasan terkait evaluasi program tersebut. Menurutnya dana yang disalurkan berpotensi terbuang sia-sia.

ADVERTISEMENT

Hal lain yang turut disoroti adalah melonjaknya impor sayuran yang menjadi komoditas impor terbesar pada periode April 2022. Besaran nilai impor sayur meningkat 111,78% mencapai US$ 63,6 miliar atau Rp 922,2 triliun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Slamet meminta program pemerintah agar fokus ke masalah tersebut. Menurutnya komoditas impor yang selama ini mendominasi, seperti bawang putih, brokoli, dan paprika bisa tumbuh di Indonesia.

Isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) turut disinggung dalam rapat tersebut. DPR menanyakan kunjungan Kementan ke Brazil yang dianggap kurang membawa hasil bagi penanggulangan PMK di Indonesia.

Sementara itu, Kementan menyebut akan mengimpor vaksin PMK dari Prancis sebanyak 3 juta dosis. Produksi vaksin PMK dalam negeri juga disiapkan dan diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga bulan.

(dna/dna)

Hide Ads