Pemerintah Genjot Pengadaan Barang Pakai Produk UMKM, Begini Caranya

Pemerintah Genjot Pengadaan Barang Pakai Produk UMKM, Begini Caranya

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 03 Jun 2022 14:23 WIB
Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI) menyatakan bahwa target ekspor furnitur diharapkan mampu mencapai atau menembus 5 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun ke depan. Seorang pekerja tampak menyelesaikan kursi ukiran yang akan diekspor ke beberapa negara tetangga di sentra kerajinan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (21/10/2013).
Ilustrasi UMKM/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah ingin pengadaan barang dan jasa bisa dilakukan dengan memanfaatkan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mendukung itu, pelaku usaha menggelar Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2022.

Acara ISPE 2022 ini diselenggarakan untuk pertama kalinya dengan tujuan mengenalkan kepada stakeholder terkait dan masyarakat yang lebih luas mengenai Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan UMKM dengan konsep Sustainable Procurement (pengadaan berkelanjutan).

Kegiatan yang digelar pada tanggal 2-3 Juni 2022 ini bertujuan dalam rangka membantu pemerintah Indonesia untuk kembali menghidupkan dan memajukan Industri Pengadaan Barang dan Jasa dan UMKM yang terdampak selama masa pandemi dua tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum AKEN, Sutardi selaku pelaksana ISPE 2022 mengatakan bahwa pengadaan berkelanjutan adalah program praktik pengadaan yang menimbulkan dampak positif untuk Lingkungan Sosial dan Ekonomi dan Sustainable Procurement sudah memiliki standar ISO 20400:2017.

Di sektor pemerintah program ini dikenal dengan Sustainable Public Procurement (SPP).

ADVERTISEMENT

"Tujuan Pengadaan Berkelanjutan ini untuk memaksimalkan Value for Money dengan memasukan tiga kriteria yaitu Ekonomi, Aspek Sosial dan Lingkungan Hidup dalam proses pengadaan barang/jasa," tegas Sutardi, dalam keterangannya, dikutip Jumat (3/6/2022).

Jika dilihat dari berbagai aspek dalam Pengadaan Berkelanjutan, banyak upaya yang harus dilakukan para pihak dalam merealisasikannya dengan risiko dan biaya yang tidak kecil.

Namun demikian inisiatif Pengadaan Berkelanjutan ini mendorong terpenuhinya harapan pengguna barang/jasa, mendorong terciptanya keunggulan kompetitif melalui fungsi pengadaan barang/jasa serta mendorong adanya inovasi menuju Pengadaan Berkelanjutan.

"Kami mengangkat Sustainable Procurement sebagai langkah membantu mensukseskan Program Pemerintah dalam menjalankan Sustainable Public Procurement dan membantu para Stakeholder dalam menjualkan produk mereka kepada user yang dalam hal ini Pemerintah dan UMKM. Target kami satu juta produk dalam negeri masuk di E-Katalog Nasional," jelas Sutardi.

ISPE 2022 ini juga merujuk pada sebuah inisiatif global yang dimotori oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam dekade terakhir yaitu Sustainable Development Goals (SDG) 2030 untuk menghilangkan kemiskinan, menjamin kesetaraan dan mengurangi efek dari pemanasan global untuk melindungi pemenuhan kebutuhan untuk generasi mendatang.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka setiap negara harus memiliki Program untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah Pengadaan Berkelanjutan (Sustainability Procurement).

Berdasarkan United Nations Environment Programme (UNEP), Sustainable Procurement adalah sebuah proses dimana organisasi publik memenuhi kebutuhan akan barang, jasa, konstruksi dan utilitas untuk mencapai Value For Money (VFM) dalam keseluruhan siklus penggunaan yang menguntungkan tidak hanya bagi organisasi tersebut, tetapi juga untuk masyarakat dan ekonomi.

Barang-barang yang termasuk pada sustainable procurement diantaranya Kertas, termasuk sub produk. Misalnya: Kerta foto copy dan Kertas Grafis, Kertas Tisu (Kertas toilet, tisu dapur, sapu tangan); Furnitur, termasuk sub-produk tertentu. Misalnya: Mebel kayu, Furniture Rotan/Bambu;

Peralatan Listrik dan Elektronik, termasuk sub-produk tertentu seperti: Komputer dan laptop, Printer dan perangkat Multifungsi AC, Pusat Data, Cahaya dan Lumineer; Peralatan Pengolahan Limbah Medis (Autoclave dan Microwave Hybrid).

Lanjut ke halaman berikutnya

Konstruksi, termasuk sub-produk seperti: Jasa konstruksi (Desain bangunan, konstruksi dan manajemen), Semen dan agregat Bahan konstruksi berbasis kayu; Grup produk lain yang relevan: Makanan dan minuman,Tekstil; Produk sekali pakai dan kemasan plastik termasuk file folder stasioner yang terbuat dari plastik

Sementara itu Ketua APEKSI yang juga Walikota Bogor, Bima Arya mengatakan bahwa kegiatan semacam ini sangat baik untuk memberikan pemahaman melalui 'coaching' langsung sekitar pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat luas khususnya para pelaku usaha dan Dinas terkait.

"Melalui Forum ISPE 2022 semacam ini dapat membumikan gagasan Bapak Presiden Jokowi untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dalam suatu koordinasi yang cantik," tegas Bima Arya.

Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2022 akan diadakan di Mangupura Hall 2-3 Juni 2022. Selama pameran berlangsung akan ada Main Stage yang akan diisi untuk acara Opening Ceremony, Closing Ceremony dan Forum APEKSI serta akan ada 100 Booth Pameran yang berasal dari berbagai macam Kategori Penyedia Barang/Jasa dan UMKM dari Seluruh Indonesia" Ungkap Laksa Ersa Anugratama. Exhibition ini akan mengusung Tema "Sustainable Procurement for Indonesia's Best Future".

Dalam acara ini akan ada juga beberapa forum dari beberapa Asosiasi dan Presentasi dari beberapa Sponsor. Pembukaan Indonesia Sustainable Procurement Expo (ISPE) 2022 akan dilakukan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan (LKPP), Kementerian Perindustrian Indonesia, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Gubernur Bali/Walikota Bali serta akan dihadiri juga oleh perwakilan dari berbagai daerah lainnya seperti

Pembukaan ISPE 2022 telah dilakukan kemarin, yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan beberapa pihak inisiator dan pelaksana ISPE 2022 diantaranya AKEN (Asosiasi Katalog Elektronik Nasional), LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), APTIKNAS (Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional), KREEN selaku pelaksana kegiatan serta Raja Travel.



Simak Video "Kesalnya Jokowi Apa-apa Serba Impor: Bodoh Sekali Kita!"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads