Tidak berhenti sampai di situ, kerja sama dalam sektor tersebut telah menghasilkan dua bentuk komitmen investasi, yakni Metal Group di bidang hydropower dan geothermal serta Sun Cable di bidang energi.
"Saya juga menyambut baik komitmen investasi, Metal Group di bidang hydropower dan geothermal senilai US$ 10 miliar, dan Sun Cable di bidang energi senilai US$ 1,5 miliar," ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden RI itu menyampaikan bahwa dirinya dan Albanese juga bertukar pikiran menyangkut isu kawasan dan dunia, di antaranya mengenai perang di Ukraina, kerja sama Indo-Pasifik, dan penguatan kemitraan pembangunan di Pasifik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum saya menyampaikan kembali posisi konsisten Indonesia bahwa hubungan baik kedua negara dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kemakmuran kawasan. Untuk itu prinsip-prinsip dan hukum internasional harus dipatuhi secara konsisten," tambahnya.
Sebagai tambahan informasi, kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia pada hari Senin ini membahas dua isu besar yaitu memperkuat kerja sama bilateral dan saling tukar pendapat mengenai berbagai isu di kawasan dan dunia. Komunikasi Jokowi dan Albanese itu telah diawali dengan pembicaraan melalui panggilan telepon yang mereka lakukan pada Jumat pekan lalu.
Jokowi menegaskan kalau Indonesia dan Australia telah memiliki dua pondasi kuat dalam hubungan bilateral yaitu kemitraan strategis komprehensif yang dimiliki sejak 2018 dan IA CEPA yang sudah mulai berlaku di tahun 2020.
Simak Video "Video: 4 Orang Tewas Akibat Banjir di Australia, 50 Ribu Warga Terisolasi"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)