Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 73,26 triliun pada 2023. Itu terdiri dari PMN tunai Rp 69,82 triliun dan PMN nontunai Rp Rp 3,44 triliun.
Dalam paparan Kementerian BUMN saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, disebutkan usulan PMN untuk BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN I sebesar Rp 15 triliun berupa PMN tunai dan Rp 3,44 triliun PMN nontunai.
PMN tunai terdiri dari PT PLN (Persero) sebesar Rp 10 triliun, PT Len Industri (Persero) atau holding pertahanan Defend ID Rp 3 triliun dan holding pangan ID Food Rp 2 triliun. Kemudian, PMN nontunai untuk Defend ID Rp 838 miliar, dan ID Food Rp 2,609 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, usulan PMN BUMN di bawah Wakil Menteri BUMN II sebesar Rp 54,82 triliun berupa PMN tunai. PMN tersebut terdiri dari PT Hutama Karya (Persero) Rp 30,56 triliun, InJourney Rp 9,50 triliun, IFG Rp 6 triliun.
Berikutnya, PT KAI (Persero) Rp 4,1 triliun, IndonesiaRe Rp 3 triliun, Perum Damri Rp 870 miliar, dan AirNav Rp 790 miliar.
"Damri cukup lama tidak menerima PMN, ini memang antara lain untuk penugasan-penugasan perintis karena cukup banyak penugasan dari Kementerian Perhubungan untuk daerah-daerah baru, termasuk untuk mereformasi bus listrik di banyak kota-kota besar, mulai dari Jakarta, Medan dan Surabaya," kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat, Selasa (7/6/2022).
Kemudian PMN untuk AirNav terkait peningkatan kapasitas radar. Sebagai informasi, pelayanan ruang udara atau Flight Information Region (FIR) di atas wilayah Kepulauan Riau dan Natuna akhirnya diambil alih Indonesia setelah selama ini dilayani oleh Otoritas Navigasi Penerbangan Singapura.
Ruang udara di Kepulauan Riau dan Natuna akan dilayani oleh Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia).
"AirNav ini terkait dengan persetujuan dari Singapura kemarin untuk ruang udara yang di atas Sumatera, ini memang membutuhkan peningkatan kapasitas radar sehingga memang ini dibutuhkan investasi radar baru," sambungnya.
Lihat juga Video: Luncurkan Holding BUMN Pertahanan, Jokowi: Sudah Lama Saya Tunggu