Cerita WNI di AS: Tak Sanggup Bayar Apartemen, Banyak Orang Jadi Gelandangan

Cerita WNI di AS: Tak Sanggup Bayar Apartemen, Banyak Orang Jadi Gelandangan

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Selasa, 07 Jun 2022 13:49 WIB
A homeless woman sits bundled against the cold as she begs for handouts on East 42nd Street in the Manhattan borough of New York City, January 4, 2016. New York Governor Andrew Cuomo signed an executive order on Sunday requiring local officials throughout the state to force the homeless into shelters when temperatures dip below freezing and vowed to defend the edict if challenged in court. REUTERS/Mike Segar
Foto: REUTERS/Mike Segar
Jakarta -

Ekonomi Amerika Serikat (AS) terus menghadapi tantangan. Salah satunya adalah peningkatan jumlah tunawisma atau gelandangan imbas pandemi COVID-19 dan perang di Ukraina.

Menurut keterangan Meidy, warga Indonesia yang tinggal di Los Angeles, jumlah gelandangan di AS terus bertambah. "Banyak orang sekarang pada jadi homeless. Karena mereka sudah tidak mampu bayar sewa apartemen lagi," katanya kepada detikcom, Selasa (7/6/2022).

Tunawisma ini merupakan karyawan yang memilih resign dari pekerjaan sebelumnya. Mereka mengharapkan pekerjaan baru yang lebih menjanjikan tapi sulit karena ekonomi yang belum stabil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka pada nggak mau kerja lagi. Jadi mereka pada cari pekerjaan baru yang menghasilkan gaji lebih baik. Tapi nyatanya juga banyak perusahaan pada bangkrut karena efek pandemi kemarin," ujarnya.

Tantangan lain yang dihadapi adalah naiknya harga-harga di hampir seluruh wilayah AS. Beberapa komoditas seperti BBM, daging, hingga ayam potong naik secara drastis.

ADVERTISEMENT

Meidy menyebut melonjaknya harga bensin memicu aksi kriminalitas. Beberapa kasus pencurian dilaporkan dengan modus melubangi penutup bensin memakai bor, lalu menguras bensin di dalamnya.

Saat ini harga BBM di wilayahnya berkisar antara US$ 6 atau Rp 86.400 sampai US$ 7 atau Rp 100.400 (kurs Rp 14.400) per galon. Sebelum perang Ukraina, harga bensin paling mahal masih di angka US$ 4 atau Rp 57.600.

Stok barang di beberapa supermarket juga bermasalah. "Kadang stoknya kosong, nggak seperti tahun sebelumnya, stock selalu penuh," jelasnya. Bahkan menurut Meidy stok susu formula untuk bayi per hari ini sudah habis.




(zlf/zlf)

Hide Ads