Pengamat transportasi menekankan pentingnya digitalisasi dan penerapan cashless di sektor transportasi. Digitalisasi ini mampu mempercepat dan memudahkan aktivitas masyarakat ke depannya.
Pengamat transportasi Djoko Setiawarno memaparkan manfaat penggunaan sistem cashless. Menurutnya cashless menawarkan kemudahan bagi penggunanya sekaligus memberi benefit kepada negara.
"Meminimalisir terjadinya kecurangan, mempercepat pembayaran, mempermudah calon penumpang untuk melakukan pembelian tiket perjalanan, meringankan beban," katanya lewat pernyataan tertulis, dikutip Selasa (7/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transaksi menggunakan sistem cashless tidak melibatkan perpindahan uang secara fisik. Hal ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya korupsi dan kolusi saat transaksi, khususnya berkaitan dengan pelayanan publik seperti transportasi.
Djoko menambahkan pembayaran dengan cashless berpotensi menambah koleksi pajak negara secara signifikan. Keberadaan cashless juga mempermudah tugas pemerintah dalam mengelola dan mengawasi transaksi dari kegiatan ekonomi masyarakatnya.
Namun, pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan sosialisasi sistem digitalisasi di masyarakat dianggap kurang maksimal. Akibatnya banyak yang masih bingung dengan digitalisasi ini, terlebih digitalisasi terkait dengan pembelian tiket transportasi.
Contohnya transaksi pembelian tiket penyeberangan. Ia menyarankan angkutan orang dan barang dipisah.
"Angkutan orang dan barang dipisah. Misalnya untuk angkutan orang fokus di Merak dan Bakauheni, sedangkan untuk barang di Tanjung Priok dan Pelabuhan Panjang," katanya.
Contoh lainnya, penerapan digitalisasi terbaru adalah kebijakan Multi Lane Free Flow (MLFF). Sistem ini mampu mempercepat waktu tempuh sebab pengendara tidak perlu mengeluarkan kartu di gerbang tol.
(zlf/zlf)