Per April, Penerimaan Cukai RI Capai 44,24% dari Target APBN 2022

Per April, Penerimaan Cukai RI Capai 44,24% dari Target APBN 2022

Hanifa Widyas - detikFinance
Selasa, 07 Jun 2022 16:59 WIB
Ilustrasi Bea Cukai
Foto: Bea Cukai
Jakarta -

Bea Cukai mencatat tren peningkatan ekspor dan impor selama 23 bulan berturut-turut ditambah dengan peningkatan penerimaan dari sektor cukai hingga akhir April 2022. Hal ini disebut ikut menyumbang surplus dalam peningkatan penerimaan negara.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menegaskan adanya catatan baik dari capaian penerimaan kepabeanan dan cukai hingga 30 April 2022. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pertumbuhan kinerja komponen-komponen penerimaan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

"Hal ini dapat dibuktikan dari realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir April 2022 yang tercatat sebesar Rp 108,38 triliun, atau telah mencapai 44,24% terhadap target APBN 2022," kata Nirwala dalam keterangan tertulis, Selasa (7/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga 30 April 2022, secara nominal tercatat penerimaan kepabeanan dan cukai terutama didukung oleh penerimaan dari cukai, khususnya cukai hasil tembakau (CHT), mencapai 72,48% dari total realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai.

Kinerja seluruh komponen penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat tumbuh positif dan signifikan, terdiri dari penerimaan cukai, bea masuk, dan bea keluar yang tumbuh berturut-turut 30,82% (yoy), 33,20% (yoy), dan 102,05% (yoy).

Nirwala mengungkapkan kinerja CHT yang konsisten tumbuh melanjutkan tren di tahun 2021 serta mendorong capaian penerimaan kepabeanan dan cukai. Sementara dari sisi penerimaan ekspor, bea keluar mencatatkan nilai capaian yang positif, yaitu sebesar 245,23% dari target yang diberikan.

"Peneriman bea keluar didominasi dari produk kelapa sawit yang meningkat 90,22% (yoy)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, kondisi perekonomian Indonesia terus menunjukkan tren positif, terbukti dari nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2022 masih mencetak surplus pada neraca perdagangan Indonesia atau menguat dibandingkan bulan atau tahun sebelumnya. Hal ini semakin mengukuhkan rentetan surplus 23 bulan berturut-turut yang telah terjadi sejak bulan Mei 2020 lalu.

Sementara itu, hingga 30 April 2022, pemerintah telah merealisasikan APBN untuk belanja negara di berbagai sektor, salah satunya untuk keperluan transfer ke daerah dan dana desa sebesar RP 242,4 triliun. Pemerintah berkomitmen agar APBN dapat dimanfaatkan seutuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Nirwala mengatakan sebagai instansi kepabeanan yang mengemban fungsi sebagai revenue collector, Bea Cukai turut berperan aktif dalam menyumbang surplus penerimaan negara tersebut.

"Sebagai bentuk akuntabilitas, pemerintah akan secara aktif menyosialisasikan pengelolaan dan pertanggungjawaban APBN. Kami juga berikan apresiasi kepada masyarakat yang berperan aktif dalam memantau pengelolaan APBN ini," pungkasnya.




(ncm/ega)

Hide Ads