Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform Economic (CORE) Piter Abdullah, apa yang menimpa AS tidak berdampak langsung ke Indonesia. Namun, Indonesia akan terpengaruh atas apa yang menyebabkan AS seperti sekarang.
"Bukan Amerika berdampak ke kita, apa yang menyebabkan kondisi Amerika itu yang bakal berdampak juga ke kita," kata Pieter.
Piter mengatakan Indonesia bisa menghadapi kondisi yang sama, namun masih terselamatkan subsidi. Apa yang dialami AS dan mayoritas negara lainnya dapat terjadi di Indonesia, meski dengan skala yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut naiknya harga komoditas dunia disebutnya sebagai fenomena global yang terjadi ke masing-masing negara. Hal ini disebabkan oleh pandemi COVID-19, lalu diperburuk dengan perang Ukraina.
Simak Video "Video Menkeu Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 4,7-5%"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)