Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan Stasiun Gambir sampai saat ini masih melayani perjalanan jarak jauh seperti biasa. Stasiun yang terletak di Jakarta Pusat itu nanti disiapkan untuk melayani pejalanan KRL.
"Stasiun Gambir masih tetap melayani perjalanan jarak jauh seperti biasa," tulis DJKA Kemenhub dalam keterangannya, Kamis (9/6/2022).
PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias KAI sebelumnya juga memastikan Stasiun Gambir masih melayani pelanggan Kereta Api Jarak Jauh saat ini. Stasiun Gambir tetap KAI operasikan sebagai salah satu akses masuk dan keluar Ibu Kota selain Stasiun Pasar Senen, Jatinegara, dan Jakarta Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait adanya rencana pengalihfungsian Stasiun Gambir, tentu KAI mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. KAI masih terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk hal tersebut," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Selasa (7/6/2022) kemarin.
Belakangan kabar Stasiun Gambir akan pensiun mengemuka. Hal itu terjadi seiring dengan rencana Stasiun Manggarai yang bakal jadi stasiun sentral, rencana Gambir pensiun dikabarkan akan terjadi di tahun 2025.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan Stasiun Gambir akan diprioritaskan melayani KRL pada 2025. Sedangkan Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun sentral yang melayani Kereta Api Jarak Jauh, KRL, dan kereta bandara.
"Sesuai masterplan dan desain yang ada, KA jarak jauh berhenti terakhir di Stasiun Manggarai. Setelah Stasiun Manggarai selesai dibangun, maka Stasiun Gambir akan diprioritaskan untuk melayani KRL," ungkap Adita kepada detikcom Selasa kemarin.
Bagaimana kondisi Stasiun Manggarai saat ini? Lihat di halaman berikutnya.
Di sisi lain, pemerintah juga masih melakukan pembangunan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama dan terbesar di Indonesia. Saat ini proses pengembangan di Manggarai fokus pada pekerjaan fisik di bagian timur stasiun.
Per Mei 2022 progress pengerjaan Stasiun Manggarai sudah mencapai 60,125% untuk pembangunan fisik sisi timur, dan ditargetkan akan dioperasikan pada tahun 2023.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri menyebutkan Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral karena posisinya yang sangat strategis. Dia menyatakan Manggarai perannya akan sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di ibu kota.
Stasiun Manggarai menurutnya menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.
"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai," papar Zulfikri.
(hal/ang)