Setahun Gojek dan Tokopedia Merger, Pendapatan GoTo Tembus Rp 5,2 T

Setahun Gojek dan Tokopedia Merger, Pendapatan GoTo Tembus Rp 5,2 T

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 10 Jun 2022 11:45 WIB
Logo GoTo
Setahun Gojek dan Tokopedia Merger, Pendapatan GoTo Tembus Rp 5,2 T/Foto: Shutterstock
Jakarta -

Sebanyak dua perusahaan teknologi asal Indonesia, Gojek dan Tokopedia sudah satu tahun bergabung jadi satu entitas bisnis raksasa bernama GoTo sejak 1 Januari 2022. Aksi ini disebut telah menghasilkan begitu banyak pencapaian.

Chief Executive Officer (CEO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Andre Soelistyo mengatakan sampai saat ini kinerja bisnisnya berada di jalur positif. Pihaknya yakin bisa melangkah menuju masa depan yang cerah sekaligus mendorong kemajuan bagi semua pihak dalam ekosistemnya.

"Kinerja bisnis kami sampai saat ini sangat positif yang menunjukkan bahwa prioritas kami untuk mencapai profitabilitas berada dalam jalur yang benar," kata Andre dalam public expose tahunan GoTo, Jumat (10/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emiten dengan ekosistem digital terbesar di Indonesia itu mencatat kenaikan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) seiring dengan tingginya penggunaan layanan di ekosistem GoTo. Pada kuartal I-2022, keseluruhan GTV tumbuh 46% year on year menjadi Rp 140 triliun.

Selain itu, jumlah pesanan konsumen dalam ekosistemnya juga tumbuh 41% year on year atau 656 juta pesanan dan pendapatan bruto meningkat 53% year on year menjadi Rp 5,2 triliun.

ADVERTISEMENT

"Pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat dari nilai transaksi ini menunjukkan bahwa bisnis kami terus bertumbuh baik secara operasional maupun finansial sehingga memperkuat jalan kami mencapai profitabilitas," tuturnya.

Selain mengoptimalkan monetisasi, GoTo juga berkomitmen melakukan efisiensi biaya untuk meningkatkan pertumbuhan GTV. Insentif bagi pelanggan serta biaya sales dan marketing disebut sudah berkurang masing-masing 90 bps dan 40 bps dari GTV di kuartal I-2022.

Margin kontribusi GoTo sebagai persentase dari GTV meningkat 100 bps dan margin EBITDA yang disesuaikan jika dibandingkan dengan GTV meningkat 70 bps secara kuartalan. Indikator ini merupakan salah satu cara mengukur efisiensi bisnis.

"Ini adalah awal dari perjalanan kami untuk terus memperkuat ekosistem dengan memperbesar skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi biaya. Kami akan terus memperkuat sinergi ekosistem sebagai landasan untuk mencapai profitabilitas," imbuhnya.

Ke depan, GoTo terus melakukan optimalisasi pengeluaran untuk mendukung pertumbuhan serta tujuan investasi perusahaan sembari mendorong sinergi ekosistem untuk menjangkau lebih banyak pelanggan driver dan pedagang.

"Peningkatan efisiensi bisnis yang disertai strategi pertumbuhan solid, akan mengakselerasi langkah kami menuju profitabilitas. Salah satu contoh yang sudah terlihat adalah kami sudah mencatatkan margin kontribusi positif dari bisnis online di Indonesia di Februari dan Maret 2022," kata Head of Strategic Partnership GoTo Reggy Susanto.

(aid/ara)

Hide Ads