Naik Gila-gilaan, Inflasi AS Capai 8,6%, Tertinggi Sejak 1981

ADVERTISEMENT

Naik Gila-gilaan, Inflasi AS Capai 8,6%, Tertinggi Sejak 1981

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 10 Jun 2022 22:15 WIB
The U.S. Capitol is seen between flags placed on the National Mall ahead of the inauguration of President-elect Joe Biden and Vice President-elect Kamala Harris, Monday, Jan. 18, 2021, in Washington.
Foto: AP/Alex Brandon
Jakarta -

Angka inflasi di Amerika Serikat (AS) tercatat naik menjadi 8,6% dibandingkan tahun lalu. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Desember 1981.

Dikutip dari CNBC indeks harga konsumen (IHK) untuk barang dan jasa meningkat lebih dari 8,3%. Sesuai dengan prediksi Dow Jones angka ini tidak termasuk harga makanan dan harga energi yang bergejolak.

Untuk IHK naik 1%, kemudian inflasi inti naik 0,6%. Memang bulan lalu harga energi naik hingga 3,9% dan secara tahunan naik hingga 34,6%.

Selanjutnya biaya tempat tinggal juga berkontribusi dalam inflasi bulan ini. Kemudian harga makanan juga naik 1,2% secara bulanan dan 10,1% secara tahunan.

Kepala Ekonom Morning Consult John Leer mengungkapkan kondisi ini membuat sentimen negatif untuk pasar. "Data inflasi Mei membuat kecewa," kata dia, Jumat (10/6/2022).

Sebelumnya terjadi beberapa kenaikan pada sejumlah kategori. Seperti harga tiket pesawat yang naik 12,6% dalam satu bulan, mobil bekas dan truk naik 1,8% dan produk susu naik 2,9%.

Belum lama ini Federal Reserve juga telah menyampaikan terkait rencana kenaikan suku bunga acuan untuk menekan pertumbuhan dan menurunkan harga.

Menteri Keuangan Janet Yellen menyebut jika tanggungjawab menurunkan inflasi adalah tugas Fed. Pemerintah menampik tuduhan stimulus triliunan dolar AS yang digelontorkan untuk bantuan COVID-19 sebagai penyebab inflasi.



Simak Video "Jokowi Yakin Kepala Daerah yang Gagal Atasi Inflasi Merasa Malu"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT