Sebagai Gen Z fresh graduate tentu punya impian bisa karier sesuai dan kantor sesuai keinginan. Kadang kala masalah gaji selalu jadi dilema buat Gen Z mengajukan lamaran ke satu perusahaan.
"Memang di banyak perusahaan kita tidak boleh bicarakan gaji sampai masuk pembahasan kontrak, karena kita mau menghindari gaji itu memang dalam perusahaan masuk kategori informasi dirahasiakan, informasi yang tidak bocor ke umum, nah perusahaan memang melindungi," ujar Samuel Ray
HR Professional and Content Creator dalam acara dMentor detikcom, Kamis (9/6/2022).
Salah satu cara lanjut Samuel untuk mengetahui besaran gaji dari satu perusahaan dengan memanfaatkan jaringan teman kuliah dan melihat poling survei perusahaan rekrutmen. Selain itu kalian juga bisa bertanya kepada keluarga atau saudara yang bekerja di perusahaan tersebut.
"Kalau misal ada survei bisa jadi acuan, meskipun angka enggak akurat-akurat banget, tapi bisa dijadikan awal benchmarking industri ecommerce atau teknologi yang gaji lebih gede, mungkin bisa benchmark dari situ. Kalau kalian mau detail gaji berapa, mungkin kalian bisa menempatkan asosiasi alumni masing-masing atau kalian punya kakak kelas pasti punya network duluan kerja paman atau kakak sepupu, tanya itu secara informal memang harus tanya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samuel mengingatkan dalam berkarier tidak selamanya harus berpikir gaji besar, tetapi kalian juga harus lihat lingkungan kerjanya. Karena lingkungan yang baik akan menempatkan karir dan gaji yang baik.
"Gaji satu hal ada network orang-orang yang mengelilingi kamu di pekerjaan itu penting, kamu kerja dengan orang sehat tidak untuk mental kamu, sekeliling kamu orang-orang yang mau lihat kamu sukses atau orang-orang yang mau menjengkal kamu itu juga penting, kamu harus cari environment yang sehat bekerja. itu hal-hal yang dipikirkan," paparnya.
Samuel mengatakan setelah faktor-faktor yang ada kalian dapatkan. Perhatikan latarbelakang bisnis perusahaan dan perkembangan di masa depan.
"Karena teman-teman berkarir tidak hanya dua tiga tahun, nanti akan ada masanya teman-teman mulai belajar ke senior karir-nya mulai punyai tim mulai punya ekspektasi bisnis berkembang, industri berkembang, pastinya industri berkembang bersama kalian jadi jangan salah pilih industri juga, paparnya.
Lebih lanjut Career Mentoring Iestri Kusumah mengatakan jaringan teman-teman dan senior di kampus bisa manfaatkan. Karena tidak semua informasi bisa didapat dari internet.
"Enggak semua kita bisa share di website atau google, cuma kalau secara kasat mata lihat dari luar mungkin bisa dilihat perusahaan mana yang berkembang, perusahaan mana yang sedang turun. Perusahaan multinasional company atau start up yang sudah besar mungkin akan besar gajinya, sudah di atas UMR atau jauh di atas UMR," sambung Iestri.
Iestri mengatakan buat gen z perbanyak pengalaman magang untuk bekal di CV, saat melamar kerja. Sebab aktif organisasi dan magang menjadi poin plus di mata recruiter.
"Kalau kita mau lihat value diri ada kapasitas punya pengalaman dari magang itu menjadi poin plus dari gaji kalau punya pelatihan punya pengalaman di bidang lain itu bisa bertambah juga gajinya karena itu bisa jadi poin plus di mata HRD," ungkapnya.
Saksikan Penjelasan lengkapnya di d'Mentor: Gen Z Mau Kerja Apa ?