Pengangguran di China Melonjak, Lulusan Sarjana Diminta Cari Kerja di Desa

Pengangguran di China Melonjak, Lulusan Sarjana Diminta Cari Kerja di Desa

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 14 Jun 2022 09:41 WIB
Ilustrasi Lowongan Kerja
Pengangguran di China Melonjak, Lulusan Sarjana Diminta Cari Kerja di Desa/Foto: Ilustrasi Lowongan Kerja (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

China mendesak agar lulusan perguruan tinggi mencari kerja di pedesaan. Pasalnya pengangguran kaum muda di daerah perkotaan melonjak ke tingkat tertinggi dalam sejarah.

Pemerintah akan menawarkan insentif pajak dan pinjaman kepada lulusan perguruan tinggi yang memulai bisnis untuk melayani masyarakat pedesaan. Manfaat serupa ditawarkan kepada usaha kecil di desa yang mempekerjakan lulusan perguruan tinggi, seperti di bidang tata graha (housekeeping) dan perawatan lansia.

"Pemerintah daerah harus menarik lulusan perguruan tinggi untuk bekerja sebagai perangkat desa," demikian pernyataan bersama yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan hingga Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China dikutip dari CNN, Selasa (14/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya lulusan perguruan tinggi di China lebih suka bekerja di perusahaan kota-kota besar yang bergaji tinggi sehingga ada kesenjangan pendapatan antara daerah pedesaan dan perkotaan. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mendesak mereka agar mencari pekerjaan di pedesaan yang luas tetapi kurang berkembang.

Saat pandemi COVID-19 menghantam ekonomi China, pihak berwenang mendorong lulusan perguruan tinggi untuk pindah ke desa daripada di kota dan berjuang mendapat kesempatan kerja yang terbatas.

ADVERTISEMENT

Tahun ini lulusan perguruan tinggi China menghadapi musim kelulusan terberat. Pasalnya rekor 10,76 juta orang akan menyelesaikan kuliah dalam dua bulan ke depan.

Di sisi lain, ekonomi terbesar kedua di dunia itu telah melambat secara signifikan pada kuartal I-2022, yang berarti lebih sedikit pekerjaan tersedia di perkotaan. Sektor teknologi besar China juga menghadapi krisis pekerjaan yang parah.

Industri yang menjadi pekerjaan bergaji tinggi di China, dilaporkan telah melakukan perampingan pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengatasi serangan peraturan Presiden China Xi Jinping terhadap perusahaan swasta.

Menurut statistik pemerintah terbaru, tingkat pengangguran perkotaan usia 16-24 tahun melonjak jadi 18,2%. Angka itu belum memperhitungkan lulusan perguruan tinggi baru untuk tahun ini.

Lihat juga video 'Viral Ratusan WN China Pakai APD di Bandara Soetta, Ini Kata Imigrasi':

[Gambas:Video 20detik]



(aid/ara)

Hide Ads