IKEA telah menutup satu gerai di China tahun ini. IKEA juga tengah mempertimbangkan menutup gerai lainnya di Shanghai pada awal Juli.
Perusahaan furnitur dan barang-barang rumah tangga asal Swedia ini sedang mempertimbangkan menutup gerai di distrik Yangpu, Shanghai sebagai respons atas perubahan pola belanja selama pandemi COVID-19 yang banyak beralih ke online.
"IKEA China telah melakukan analisis komprehensif tentang kelayakan jangka panjang gerai Yangpu dan sedang mempertimbangkan untuk tidak mempertahankannya," jelasnya dikutip dari CNN, Senin (14/5/2022).
Shanghai, kota metropolitan terpadat di negara itu dengan 25 juta penduduk telah menerapkan lockdown ketat selama dua bulan.
Pada April lalu, IKEA menutup gerai di kota barat daya Guiyang hanya dua setengah tahun setelah dibuka. Penjualan di wilayah tersebut akan dilakukan secara online.
IKEA membuka gerai pertamanya di China pada 1998, tepatnya Shanghai yang kini terdapat lima toko termasuk di Yangpu. IKEA kini memiliki 37 gerai di China.
Langkah IKEA merupakan yang terbaru dari serangkaian perubahan yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar Barat terhadap bisnis di China dalam beberapa bulan terakhir.
Pekan lalu, Nike menonaktifkan aplikasi Run Club di China dan akan meluncurkan platform lokal untuk pelari China. Awal bulan ini, Amazon mengumumkan penutupan toko Kindle di China, serta penghentian penjualan perangkat Kindle di tingkat pengecer.
Beberapa perusahaan Barat baru-baru ini juga mengatakan mereka mempertimbangkan kembali bisnis mereka di China karena dampak pandemi dan pengetatan terhadap kebijakan nol COVID-19.
Lihat juga video saat 'IKEA Diserbu Warga Rusia Karena Mau Setop Beroperasi':