Tambah Panjang, Ini Daftar Startup yang Lakukan PHK Massal

Tambah Panjang, Ini Daftar Startup yang Lakukan PHK Massal

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 14 Jun 2022 12:55 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Raksasa startup e-commerce Shopee dikabarkan akan melakukan PHK kepada karyawan di seluruh operasi internasionalnya. Pemutusan hubungan kerja ini dikabarkan akan terjadi di operasi ShopeeFood dan ShopeePay.

Deal Street Asia melaporkan PHK dilakukan untuk fokus pada bisnis e-commerce. Maka dari itu PHK akan dilakukan pada lini bisnis ShopeePay dan ShopeeFood. Perusahaan disebut telah mengirim email kepada karyawan yang terkena PHK.

Laporan itu juga menyebutkan saat ini perampingan karyawan sudah terjadi pada layanan pembayaran dan pengiriman makanan Shopee di Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shopee juga dikabarkan akhir-akhir ini telah menyetop perekrutan karyawan baru dengan beberapa tawaran untuk peran regional dibatalkan oleh perusahaan. detikcom masih berusaha menghubungi pihak Shopee untuk mengkonfirmasi kabar ini.

Sebelum kabar PHK Shopee, badai PHK memang sudah menghantam berbagai startup, khususnya yang lokal. Badai PHK terjadi mulai dari LinkAja yang disokong perusahaan pelat merah hingga Grab dan Gojek yang merupakan pemain besar industri digital.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikcom, berikut ini startup yang sudah melakukan PHK kepada karyawannya:

LinkAja

Terbaru, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja yang melakukan PHK kepada ratusan karyawan. Hal itu dilakukan karena kebijakan perusahaan yang melakukan perubahan signifikan dalam penyesuaian bisnis.

Head of Corporate Secretary Group LinkAja, Reka Sadewo mengatakan LinkAja sebagai perusahaan startup terus melakukan penyesuaian bisnis untuk memastikan pertumbuhan perusahaan yang sehat, positif dan optimal. Dampaknya terdapat reorganisasi Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan.

"Menjawab tantangan ini memang akan ada beberapa perubahan signifikan yang akan dilakukan LinkAja, terutama berkaitan dengan fokus dan tujuan bisnis perusahaan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, salah satunya adalah reorganisasi SDM," kata Reka kepada detikcom, Selasa (24/5/2022).

Begitu pun Zenius Education melakukan PHK terhadap lebih dari 200 karyawan. Hal itu akibat bisnis yang dijalani terdampak kondisi ekonomi saat ini.

"Setelah melalui evaluasi dan review peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 dari karyawan harus meninggalkan Zenius," kata manajemen startup bidang pendidikan ini.

Lanjut di halaman berikutnya, ada Fabelio, hingga Gojek dan Grab.

Fabelio

Fenomena startup mem-PHK karyawannya bukan hal baru. Jauh sebelumnya juga terjadi di Fabelio. Startup di bidang furniture ini dikabarkan telah memaksa puluhan karyawan resign jika ingin gajinya dipenuhi. Sayangnya setelah memutuskan untuk keluar, beberapa pekerja di antaranya juga haknya belum dipenuhi.

Cerita itu dibagikan oleh salah satu akun di Twitter. Karyawan yang berhasil 'dipaksa' resign dan sudah mendapatkan pekerjaan baru juga tidak segera dilunasi gajinya.

"Pas ditanya balik kapan pelunasan buat yg udh resign duluan dn staff2 yg masih aktif, jawabannya ya seperti biasanya~ nanti akan diinfokan kembali updatenya~ lalala. Yg udah ngajuin resign duluan before this day dan dapet tempat kerja baru akan dikesampingkan dulu pelunasan penggajiannya. Pas ditanya alasannya apa, mereka bilang "setidaknya udh ada pemasukan baru dr company barunya," tulis akun @ta**ek*um dikutip detikcom, Selasa (14/12/2021).

"Cuma takut aja mereka lepas tanggung jawab sama yang udah ngajuin resign duluan dan pada akhirnya janji hanya sekedar janji," tambahnya.

TaniHub

Dikutip dari berbagai sumber, TaniHub juga melakukan PHK massal. Setelah memutuskan menghentikan operasional dua warehouse atau pergudangan yakni di Bandung dan Bali. Startup pertanian ini juga melakukan PHK karyawan.

Langkah tersebut ditempuh setelah Tanihub menghentikan kegiatan Business to Consumer (B2C) dan fokus meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan Business to Business (B2B).

UangTeman

Status kejelasan karyawan juga pernah menimpa startup fintech landing UangTeman. Startup ini disebut-sebut belum membayarkan gaji dan pajak penghasilan karyawan sejak akhir 2020. Begitupun untuk asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan belum dibayarkan. Otoritas Jasa Keuangan bahkan telah mencabut izin usaha startup ini.

Gojek dan Grab

Ratusan karyawan di PHK juga terjadi di startup setingkat Gojek dan Grab. Gojek pernah PHK 430 karyawan dan Grab pernah PHK 360 karyawan.



Simak Video "PLN Startup Day 2025: Jembatan Startup Wujudkan Energi Masa Depan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads