Elite Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni masuk jajaran kabinet Indonesia Maju. Raja Juli ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang (ATR) atau Wakil Kepala BPN.
Raja Juli akan menggantikan posisi Surya Tjandra yang sebelumnya menjabat sebagai Wamen ATR. Sosok Raja Juli Antoni sudah malang melintang kiprahnya di dunia politik. Posisi terakhirnya menjadi Sekretaris Dewan Pertimbangan DPP PSI. Raja Juli juga pernah bergabung dengan Partai PDI Perjuangan.
Putra daerah Pekanbaru kelahiran 13 Juli 1977 ini memulai sepak terjangnya di dunia politik sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Dia juga sempat dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Hanya saja peruntungannya belum baik.
Raja Juli sempat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Namun, dia mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal PSI yang kala itu baru didirikan bersama beberapa politikus muda lainnya. Hingga kini, PSI jadi tempat bernaungnya.
Bicara latar belakang pendidikan, Raja Juli meraih gelar sarjana pertamanya dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001. Selanjutnya dia menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004.
Selanjutnya, berbekal beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja Juli meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Dia berhasil mendapatkan gelar Ph.D.
(hal/das)