Jokowi Sebut Penularan PMK Cepat Seperti COVID-19, Minta Vaksin Dipercepat

Jokowi Sebut Penularan PMK Cepat Seperti COVID-19, Minta Vaksin Dipercepat

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 17 Jun 2022 17:45 WIB
Pengumuman reshuffle kabinet akan dilakukan siang ini, Rabu (15/6/2022) di Istana Negara, Jakarta. Berikut bocoran nama yang akan masuk dalam kabinet Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyuntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak dipercepat. Jokowi menilai penularan penyakit pada hewan ini seperti COVID-19.

Padahal Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pihak terkait disebut telah melakukan upaya untuk pencegahan penularan PMK. Nyatanya hewan ternak yang tertular sudah terbesar di 18 provinsi dan 190 kabupaten/kota.

"Sebetulnya sudah di-lockdown apotek provinsi-provinsi, tapi memang berkembangnya ini kayak COVID, cepat, lewat media apapun ya, padahal sudah diblok oleh Kementan dan kepolisian, tapi nyatanya cepat dan sekarang sudah 18 provinsi atau 119 kabupaten/kota," kata Jokowi usai Temu Raya #Kitaprakerja di Sentul International Convention Centre (SICC), Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, Jokowi meminta agar vaksin PMK segera disuntikkan kepada hewan ternak. Dia bersyukur 800.000 dosis sudah tiba sehingga diharapkan bisa melindungi sapi yang ada.

"Tadi malam alhamdulillah vaksin (PMK) yang 800.000 (dosis) sudah datang. Ini yang segera gerak cepat, suntikkan cepat-cepat sehingga bisa melindungi sapi-sapi yang lain," ujar Jokowi.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerima secara langsung vaksin PMK di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dia menyebut vaksin itu akan disebar secara gratis. "Kalau ini gratis," jawabnya saat ditanya awak media.

SYL mengakui wabah PMK menyebar begitu cepat dan memicu kekhawatiran di tengah masyarakat. Oleh karena itu diharapkan vaksin bisa menjadi solusi.

"Oleh karena itu, kita berpacu dengan tatanan PMK, tatanan wabah baru. Salah satu cara bagaimana mengeliminasinya dengan hadirnya vaksin," ujar dia.

(aid/ara)

Hide Ads