Pedagang Hingga Pengusaha Tagih Janji Zulhas dan Luhut Soal Minyak Goreng

Pedagang Hingga Pengusaha Tagih Janji Zulhas dan Luhut Soal Minyak Goreng

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 18 Jun 2022 09:30 WIB
Menteri perdagangan baru, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Pasar Cibubur, Jakarta Timur. Kunker itu dilakukan untuk cek harga pokok komoditas pangan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Sehari setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) langsung tancap gas blusukan ke pasar tradisional. Dalam kunjungan tersebut, Zulhas berkata akan mengganti kemasan minyak goreng (migor) curah ke kemasan sederhana.

Menanggapi rencana ini, pedagang meminta Zulhas sebaiknya fokus pada harga migor curah. Banyak pedagang tidak mau menjual migor curah karena harganya yang tinggi.

"Mending harganya dulu dijelasin. Nanti yang bayar (kemasan) siapa?" ujar Edi, salah satu pedagang di Pasar Tebet Timur kepada detikcom, Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayoritas Pedagang di Pasar Tebet timur memilih berhenti menjual migor curah. Menurut Edi, pedagang diminta menjual migor curah Rp 16.000/kg, sementara harga dari agen Rp 15.600/kg, belum termasuk kemasan.

Terkait kemasan sederhana, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mendukung usulan ini. Namun ia meminta pemerintah untuk bersikap konsisten.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut, usulan mengganti kemasan minyak goreng curah telah bergulir lama. Hanya saja belum ada langkah nyata dari pemerintah dalam merealisasikan rencana ini.

Tidak konsistennya pemerintah kerap merugikan pengusaha. Misalnya, pengusaha yang sudah menginvestasikan modalnya, namun harus gigit jari akibat kebijakan yang berubah.

Dari keterangan Sahat, pihaknya sudah berbicara dengan pengemas terkait kemasan sederhana minyak goreng curah. Namun, ia disarankan untuk tidak menggunakan kemasan berbentuk bantal karena rawan bocor.

Sahat menambahkan, ada kekeliruan tentang perhitungan biaya kemasan sederhana minyak goreng curah. Ia menyebut angka Rp 500 yang disebutkan Zulhas kurang perhitungan.

"Dari mana dia dapat Rp 500? Nggak dapat, itu mah kertas karet mungkin salah ucap. Mungkin Rp 1.500 iya," pungkas Sahat.

(ara/ara)

Hide Ads