Babak Baru Utang Garuda Indonesia Rp 142 T Usai Lolos PKPU

Babak Baru Utang Garuda Indonesia Rp 142 T Usai Lolos PKPU

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 18 Jun 2022 10:15 WIB

Tanggapan Garuda Indonesia

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyambut baik keputusan ini. Dia mengatakan dengan disetujuinya proposal perdamaian Garuda, artinya perusahaan masih mendapatkan kepercayaan untuk terus berjalan.

Sambil sedikit menahan tangis, Irfan juga mengapresiasi dukungan dari para kreditur untuk memberikan kesempatan kepada pihaknya dalam rangka menyelesaikan segala kewajiban dan utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"97,46% ini angka yang ketinggian, artinya ini kepercayaan yang berlebih terhadap Garuda dan business plan kami dan kami percaya bahwa ini bisa kita lewati karena dukungan, keikhlasan dan kepercayaan dari bapak ibu kreditur kepada kami," kata Irfan di meja sidang.

Irfan memahami masih ada pihak yang belum menyetujui proposal perdamaian Garuda Indonesia, meskipun hanya sedikit. Untuk itu dia menyampaikan pihaknya akan berkomitmen untuk segera menyelesaikan seluruh kewajiban yang ada.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat memahami bila ada yang tidak setuju terhadap proposal kami, tapi di luar itu kami menyampaikan kami berkomitmen menyelesaikan seluruh kewajiban kami yang kami sampaikan di proposal perdamaian yang disetujui bapak ibu," ungkap Irfan.

Di kesempatan berbeda, dalam konferensi pers di kantornya, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Irfan memaparkan ada sejumlah rencana perusahaan setelah kreditur menyetujui proposal PKPU, salah satunya, pihaknya akan menambah armada.

Penambahan yakni dengan menggunakan lagi pesawat yang selama ini tidak digunakan maskapai. Meskipun hal ini diakui tentu membutuhkan waktu.

"Artinya kita dengan para lessor sudah memperoleh kesepakatan artinya pesawat yang unservices bisa kita segerakan atau terbangkan melayani kebutuhan publik. Kira-kira mendekati 70 total pesawat. Namun kita butuh waktu membuat pesawat tersebut serviceable," papar Irfan.

Penambahan armada tersebut masuk dalam rencana bisnis dalam waktu dekat. Sembari fokus menambah armada, rute perjalanan juga akan ditambah.

"Eksekusi ini penambahan pesawat, penambahan rute dan lain-lain, pelan-pelan kita akan fokuskan pesawat menjadi serviceable yang nampaknya antusias masyarakat tengah meningkat," ungkap Irfan.

Terkait penerbangan, Irfan mengatakan Garuda akan fokus pada rute domestik. Meski begitu, rute internasional juga tetap ada seperti untuk umrah, haji, dan kargo. "Untuk rute internasional hanya menerbangkan yg menguntungkan," terangnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio menyatakan hasil PKPU akan segera dilaporkan secara langsung ke pemerintah. Setelah itu pihaknya akan mengejar pencairan penyertaan modal negara alias PMN.

"Kita setelah ini laporkan ke pemerintah, bahwa homologasinya seperti ini dan sesuai ketentuan. Maka protokol selanjutnya adalah bagaimana memohon kepada pemerintah atas pencairan PMN sesuai ketentuan yang berlaku," ungkap Prasetio kepada wartawan seusai pembacaan rekapitulasi voting PKPU.

Bila PMN sudah turun, pihaknya baru bisa tancap gas memperbaiki jumlah armada. "Setelah itu, baru kita bisa lakukan restorasi terhadap pesawat-pesawat semoga tumbuh," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI menyetujui rencana pemberian PMN senilai Rp 7,5 triliun dari pemerintah untuk penyehatan Garuda Indonesia pada tahun anggaran 2022. Namun syaratnya, PMN tersebut akan dicairkan jika Garuda mencapai kesepakatan damai dengan kreditur dalam PKPU.


(hal/ara)

Hide Ads