Erick Thohir ke BUMN: Bukan Waktunya Jago Kandang!

Erick Thohir ke BUMN: Bukan Waktunya Jago Kandang!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 19 Jun 2022 20:59 WIB
Erick Thohir
Foto: Erick Thohir. (Anggi/detikcom)
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir menitipkan pesan kepada perusahaan-perusahaan pelat merau agar bisa menjadi pemain global. Menurutnya, BUMN jangan cuma bisa jadi jago kandang, alias kelihatan tajinya di dalam negeri saja.

Hal ini diungkapkan Erick di depan pegawai PT Petrokimia Gresik dalam acara 'Menteri BUMN Menyapa Milenial' di Gresik, Jawa Timur.

"Ini suasananya sangat-sangat optimistis, dan saya berdoa Pupuk Indonesia Group, Petrokimia Gresik harus menjadi pemain global, bukan waktunya kita jago kandang," ujar Erick dalam keterangannya, dikutip Minggu (19/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Erick juga mendorong agar ke depan Pupuk Indonesia Group, termasuk Petrokimia Gresik dapat mencari alternatif bahan baku pupuk.

Khususnya bahan baku phosphate (DAP dan Rock Phosphate) serta Kalium (KCl), karena kedua jenis bahan baku pupuk tersebut tidak tersedia di dalam negeri. Hal ini penting mengingat Petrokimia Gresik merupakan produsen pupuk NPK terbesar di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo secara terpisah menyatakan pihaknya akan terus berupaya melakukan inovasi. Dwi memaparkan pihaknya rutin melakukan Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) yang digelar setiap tahun. KIPG tahun ini diikuti oleh 82% karyawan yang tergabung dalam 1.158 Gugus Inovasi.

"Kami telah melakukan inovasi selama 36 tahun tanpa henti, termasuk di masa pandemi COVID-19," kata Dwi.

Hasilnya, Petrokimia Gresik sepanjang tahun 2021 mampu menciptakan nilai tambah riil dengan taksiran mencapai Rp 240,68 miliar. Dari total nilai tersebut, R p66,19 miliar atau 27,5% diantaranya berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan.

"Ini menjadi bukti bahwa inovasi atau improvement yang dilakukan Insan Petrokimia Gresik berkontribusi positif bagi laba perusahaan, termasuk laba konsolidasi Pupuk Indonesia Group," ujar Dwi.

(hal/dna)

Hide Ads