Rencana Besar Garuda Usai Lolos PKPU: Tambah Pesawat hingga Fokus Domestik

Rencana Besar Garuda Usai Lolos PKPU: Tambah Pesawat hingga Fokus Domestik

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 19 Jun 2022 21:30 WIB
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dan Komut Garuda Indonesia Triawan Munaf jadi pembicara dalam talkshow di Kementrian BUMN. Mereka melakukan salam komando.
Dirut Garuda Irfan Setiaputra (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia hampir rampung. Terakhir, proposal perdamaiannya utang Garuda Indonesia yang berhasil disetujui mayoritas kreditur lewat proses voting.

Garuda hanya tinggal menunggu penetapan keputusan pengadilan soal status homologasinya besok, Senin 20 Juni 2022. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan sederet rencana pengembangan bisnis sudah disiapkan Garuda setelah selesai melakukan prosesi PKPU.

Salah satunya adalah menambah jumlah armada pesawat yang aktif. Irfan mengatakan selama ini banyak pesawat Garuda yang tidak bisa melakukan pelayanan. Kini dengan selesainya proses PKPU pesawat-pesawat itu direncanakan bakal diaktifkan kembali, totalnya Garuda berencana menerbangkan armada sebanyak 70 pesawat dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesawat yang unserviceable bisa kita segerakan atau terbangkan melayani kebutuhan publik. Kira-kira mendekati 70 total pesawat, namun kita butuh waktu membuat pesawat tersebut serviceable," kata Irfan dalam konferensi pers di kantornya, bilangan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, ditulis pada Minggu (19/6/2022).

Irfan menyatakan Garuda bakal fokus menghasilkan keuntungan dengan fokus membuka rute domestik. Pihaknya menyatakan akan makin selektif memilih rute-rute penerbangan yang akan mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.

ADVERTISEMENT

Seleksi rute ketat juga akan dilakukan untuk rute internasional. Garuda tidak akan banyak membuka rute internasional lagi mulai saat ini bila tidak benar-benar menguntungkan.

"Bussines plan kita akan menghasilkan keuntungan akan fokus di domestik, terbang di rute menguntungkan. Kita tetap melayani rute internasional, umrah, haji, dan fokus ke kargo. Untuk rute internasional kami hanya akan menerbangkan yang menguntungkan," papar Irfan.

Dia menjelaskan pihaknya akan berupaya sekeras mungkin membuat Garuda menjadi maskapai yang menghasilkan keuntungan, bukan cuma maskapai yang bisa terbang ke mana-mana saja dan punya pesawat beragam jenis saja.

"Kita ingin memastikan ke depan (perusahaan) ini menghasilkan keuntungan. Bukan lagi kita terbang ke mana-mana, bukan lagi punya pesawat beragam, tapi sebuah perusahaan yang membanggakan dan terus menerus konsisten memberikan keuntungan," ungkap Irfan.

Sebagai informasi, dalam proses voting PKPU yang dilakukan Jumat 17 Juni kemarin, 95% kreditur Garuda yang mewakili 97% utang yang terverifikasi menyetujui proposal perdamaian utang.

Sejauh ini, total utang Garuda yang dicatat dan diakui Tim Pengurus PKPU sudah mencapai Rp 142 triliun. Dilansir dari laman PKPU Garuda, jumlah tersebut diambil dari daftar piutang tetap (DPT) yang diunggah di website tersebut per 14 Juni 2022.

Jumlah itu merupakan total dari DPT perusahaan lessor sebanyak Rp 104,37 triliun, DPT perusahaan non lessor sebesar Rp 34,09 triliun, dan DPT preferen sebesar Rp 3,95 triliun.

Tercatat, dalam dokumen tersebut ada 501 kreditur yang terdaftar dan terverifikasi dalam proses PKPU Garuda. Mayoritas kreditur yang ada merupakan perusahaan lessor dengan jumlah 355 pihak, kemudian perusahaan non lessor sebesar 123 pihak, dan kreditur preferen 23 pihak.

(hal/dna)

Hide Ads