Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis ada mafia minyak goreng di balik masalah kelangkaan dan lonjakan harga beberapa waktu lalu. Lantas, apa penjelasan pria yang akrab disapa Zulhas itu?
"Nggak, saya kira bukan soal mafia dan tidak mafia (pada persoalan minyak goreng)," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Menurutnya kenaikan harga minyak goreng karena melonjaknya harga crude palm oil/CPO yang kemudian direspons pengusaha untuk menjual komoditas itu dengan cepat. Akibatnya, ada keterlambatan dan kekurangan pasokan CPO di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita mengantisipasi, kemudian DMO mau dilonggarkan. Lalu kurang CPO-nya. Terlambat gitu. Harga bagus kan berkah sebetulnya. Ini harga bagus bukan berkah, jadi masalah. Nah ini yang harus kita urai," terang Zulhas.
Zulhas pun mengaku telah mengetahui apa permasalah utama dalam kenaikan harga minyak di pasaran. Ia menargetkan permasalahan harga minyak goreng akan selesai satu sampai dua bulan ke depan.
"Saya sudah tahu, mengapa minyak di pasar-pasar itu mahal. Saya sudah tahu sebab-sebabnya. Sudah kita perbaiki, sudah ada jalan keluarnya, sebulan-dua bulan beres InsyaAllah," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Zulhas juga menargetkan harga minyak goreng curah akan turun ke harga Rp 14.000 per liter dalam sebulan lagi. "Jadi doakanlah, mudah-mudahan minyak goreng curah ini satu bulan, dua bulan kita akan terlaksana Rp 14.000," tutupnya.