Arti Penting Penyelamatan Garuda untuk Industri Penerbangan Nasional

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 21 Jun 2022 06:45 WIB
Foto: Tim Infografis/Mindra Purnomo
Jakarta -

Dengan kesepakatan yang dibuat antara Garuda dan kreditur melalui skema penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang disahkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, membuat BUMN aviasi ini lolos dari pailit. Dari 365 kreditur, sebanyak 347 (95,07%) kreditur menyetujui proposal PKPU yang disodorkan Garuda.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengapresiasi usaha keras yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir beserta jajaran management yang telah berhasil menyelamatkan Garuda dari pailit akibat belum bisa membayar hutangnya kepada krediturnya.

Menurutnya kebijakan yang diambil Erick untuk menyelamatkan Garuda dari pailit sudah tepat. Selain karena merupakan perusahaan aviasi yang dimiliki Pemerintah Indonesia, Garuda merupakan salah satu pendorong perekonomian Nasional.

"Negosiasi yang selama ini dilakukan Erick dan management Garuda sudah sangat baik. Karena proposal perdamaian yang diajukan management diterima oleh mayoritas kreditur Garuda. Tinggal saat ini menunggu realisasi dari kesepakatan antara Pemerintah dan DPR yang akan mengucurkan tambahan penyertaan modal negara (PMN). PNM ini harus segera dikucurkan pemerintah agar Garuda dapat beroperasi normal," ungkap Trubus.

Selain itu menurut Trubus, penyelamatan Garuda dipandang juga untuk menjaga iklim persaingan usaha yang sehat. Bila Garuda sampai pailit, hanya akan tersisa Lion Group sebagai pemain tunggal di industri penerbangan Nasional. Jangan sampai pailitnya Garuda malah memicu monopoli industri penerbangan atau malah industri penerbangan nasional dikuasai oleh oleh perusahaan aviasi asing.

Setelah kucuran PMN diberikan, Trubus berharap Menteri Erick Thohir dapat mengawasi lebih ketat Garuda. Sehingga mismanagement yang selama ini terjadi di Garuda tidak terjadi lagi. Jika masih ada oknum yang nakal, Trubus meminta agar Menteri Erick tak segan untuk menyeret mereka ke meja hijau.

Selain itu Trubus meminta agar Garuda dapat dapat melakukan efisiensi dalam mengelola bisnisnya. Termasuk dalam mengoptimalkan rute yang selama ini menguntungkan bagi Garuda. Sedangkan rute yang selama ini sepi dan tak menguntungkan, lanjut Trubus harus segera di tutup oleh management Garuda. Bisnis cargo yang selama ini belum dioptimalkan oleh Garuda juga diminta Trubus dikembangkan.

"Management Garuda diminta untuk melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat yang selama ini sangat memberatkan. Selain Garuda juga dapat mengurangi jenis pesawat yang dimilikinya. Jenis pesawat yang banyak membuat Garuda tak efisien. Kebijakan Pemerintah menyelamatkan Garuda sudah dilakukan dengan benar. Tinggal Erick mengawasi kebijakan korporasi yang akan dijalankan Garuda. Tambahan PMN akan menjadi tak berarti jika pengawasan management dan pembenahan internal Garuda tak dilakukan," ungkap Trubus




(hal/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork