Lokalisasi tersohor di Jakarta Timur, Gunung Antang, bakal digusur seiring pengembangan Stasiun Matraman. Lokalisasi ini berdiri di atas lahan milik PT KAI dan bersebelahan dengan Stasiun Matraman.
Berikut 5 fakta terkait Lokalisasi Gunung Antang:
1. Berdiri sejak 1976
Berdasarkan catatan detikcom, aktivitas prostitusi di Gunung Antang berlangsung nyaris setengah abad. Bedeng-bedeng tempat mangkal PSK berdiri sejak tahun 1976, dengan tamu yang berasal dari berbagai wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung Antang sempat mencuat pada tahun 2005. Ini terkait insiden KA Argo Muria yang menabrak para tamu dan PSK Gunung Antang, menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.
Lokalisasi Gunung Antang sempat mengalami penggusuran. Salah satunya terkait proyek double-double track (DDT) atau rel ganda di sepanjang bantaran rel kereta Kawasan Jatinegara tahun 2016.
2. Bakal Digusur PT KAI dan Pemkot Jakarta Timur
Wacana penertiban Lokalisasi Gunung Antang dibenarkan langsung oleh PT Kereta Api Indonesia. Menurut PT KAI, mereka telah berkoordinasi dengan pihak terkait terkait rencana penertiban ini.
"Ya betul saat ini masih dalam tahap koordinasi bersama pemkot dan kewilayahan lainnya. Nanti akan kami informasikan jika sudah ada info mengenai agenda penertiban," kata Kepala Humas KAI Daop 1, Eva Chairunisa saat dikonfirmasi detikcom, dikutip Selasa (21/6/2022).
3. Penggusuran dipicu konflik dan dianggap meresahkan
Warga di sekitar lokalisasi menjelaskan awal mula isu penggusuran Gunung Antang mencuat. Menurut warga, wacana penggusuran ini terkait masalah pribadi yang terjadi antara penghuni lokalisasi dengan warga di sekitar.
"Jadi awalnya nyuri kotak amal di kampung warga, ketahuan terus digebukin. Teman-temannya nggak terima, nyerang balik warga dan jadi rame," kata salah satu warga kepada detikcom.
Insiden tersebut memicu tawuran yang cukup besar. Sebelumnya warga sudah mengaku resah dengan aktivitas prostitusi di Lokalisasi Gunung Antang.