Promo minuman beralkohol gratis di Holywings untuk orang yang bernama Muhammad dan Maria menuai protes keras sejumlah pihak. Sementara dari kacamata pemasaran, menurut praktisi dan konsultan marketing dari Inventure, Yuswohady, promosi tersebut sangat fatal.
"Ini menurut saya fatal sekali. Saya nggak ngerti kok bisa sampai keluar, dan itu untuk brand gitu loh," katanya kepada detikcom, Jumat (24/6/2022).
"Itu parah banget, coba dikontraskan antara khamr, antara minuman keras, memang nggak disebut nabi di situ, tapi orang sudah tahu, terus ada Maria. Bayangkan, nabi dikontraskan khamr dan ini promo biasa. Saya terus terang nggak habis pikir, bagaimana itu bisa muncul ide kaya gitu," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tim promosi seharusnya sensitif terhadap hal-hal bersinggungan dengan suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Menurutnya, hal tersebut mutlak.
"Brand tidak selayaknya, atau perusahaan nggak selayaknya bermain-main dengan satu pesan komunikasi atau pesan promosi yang menyinggung-nyinggung SARA," jelasnya.
Apalagi, di era media sosial seperti saat ini di mana konten dengan mudah viral dalam waktu singkat. Dia menambahkan, sebuah promosi seharusnya diperiksa terlebih dahulu sebelum dieksekusi.
"Sebuah program campaign itu sebelum keluar mesti harus di-verifiy, terutama yang paling basic menurut saya SARA kalau di Indonesia," imbuhnya.
Lanjut Yuswohady, promosi ini diperkirakan akan membuat reputasi Holywings jatuh.
"Ini reputasi langsung jatuh, jadi ini sudah di mata. Tadi saya bilang, Indonesia hampir 90% muslim, di mana muslim ketika dia sudah disebut-sebut, orang mulai ngomong di sosial media itu penistaan, ketika brand identik penistaan agama maka penganut agama itu ya sudah langsung blacklist," paparnya.
Permohonan maaf Holywings di halaman berikutnya. Langsung klik