RI Pamer Pelatihan Prakerja di Depan Anggota UNESCO

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Senin, 27 Jun 2022 09:02 WIB
Foto: Infografis detikcom/Denny Putra
Jakarta -

Program Kartu Prakerja Indonesia mendapat respon positif pada ajang International Conference on Adult Education (CONFINTEA VII) di Marrakesh, Maroko, 15-17 Juni 2022. Diluncurkan pada April 2020, program bantuan sosial bersyarat online ini menjawab persoalan di bidang pelatihan vokasi dan daya beli yang dihadapi masyarakat di tengah krisis ekonomi akibat Covid-19.

Marrakesh, 22 Juni 2022: Program Kartu Prakerja, sebuah inovasi Indonesia yang diluncurkan sehari setelah pembatasan mobilitas masyarakat 26 bulan lalu, mendapat sambutan positif dalam International Conference on Adult Education ke-7 (CONFINTEA VII) di Maroko, yang diikuti Negara-negara anggota UNESCO, Jumat pekan lalu (15-17/06/2022).

Langkah strategis pemerintah Indonesia menjawab tantangan peningkatan kompetensi, produktivitas, daya saing dan pengembangan kewirausahaan yang terintegrasi dengan skema perlindungan sosial, merupakan inovasi yang positif. Lewat transformasi digital, Program Kartu Prakerja terbukti berhasil menjadi salah satu penyokong masyarakat di masa pandemi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, mendapat kehormatan untuk memaparkan program kartu Prakerja pada sesi utama panel ke-4 dengan tema "Preparing Adults For The Future", kepada para panelis secara daring.

Presentasi yang dipapar Airlangga, ditanggapi dengan baik oleh para perwakilan dari lembaga internasional serta pemimpin internasional dari pembuat kebijakan pendidikan orang dewasa di seluruh dunia.

Program Kartu Prakerja yang dipresentasikan, telah diteliti secara independen, baik oleh peneliti nasional maupun internasional, seperti Bank Dunia, United Nations Development Programme (UNDP dan The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab Southeast Asia (J-PAL SEA). Para peneliti tersebut menilai bahwa Program Kartu Prakerja memiliki konsistensi yang positif.

Airlangga menjelaskan, sebagai program bantuan tunai bersyarat, Kartu Prakerja tidak hanya membantu pekerja terkena PHK dan memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan keterampilan sebelum kembali bekerja, tapi secara umum juga membantu menciptakan wirausaha. Insentif yang diberikan setelah mereka menyelesaikan pelatihan, terbukti justru memperkuat daya beli mereka di masa pandemi, karena mayoritas mereka menggunakannya untuk membeli bahan makanan.

"Ada sekitar 12,8 juta lebih penerima Kartu Prakerja yang telah terlayani selama 26 bulan pelaksanaan program dan masih berlanjut hingga saat ini. Dimana semuanya dapat diselesaikan melalui smartphone," kata Airlangga dalam presentasinya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork