Membaca Peluang Bisnis Perikanan Bagi Startup

Kolom

Membaca Peluang Bisnis Perikanan Bagi Startup

Sakti Wahyu Trenggono - detikFinance
Senin, 27 Jun 2022 10:17 WIB
Sakti Wahyu Trenggono kkp
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Dok. KKP
Jakarta -

Peluang usaha di bidang kelautan dan perikanan ibaratkan mata air yang tak pernah surut karena cakupannya begitu besar.

Tinggal bagaimana menjaga sumbernya agar senantiasa menghasilkan air yang berkualitas sehingga bisa terus dimanfaatkan untuk menjawab kebutuhan makhluk yang bergantung padanya.

Dari perumpamaan di atas saya mengajak kita memahami pentingnya kelestarian ekosistem perairan sebagai hulu sektor kelautan dan perikanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hulu menjadi kunci karena dari sanalah komoditas perikanan tangkap maupun budidaya dihasilkan untuk selanjutnya dipasarkan, atau diolah lebih dulu sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Negeri Republik Indonesia (WPPNRI) merupakan pengejawantahan dari pentingnya menjaga ekologi laut sebagai hulu sub-sektor perikanan tangkap.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk menjaga hulu sub sektor perikanan budidaya, KKP memiliki sejumlah program di antaranya pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal, serta program revitalisasi tambak tradisional menjadi lebih modern dan ramah lingkungan.

Kondisi hulu yang sehat akan menghasilkan komoditas-komoditas perikanan berkualitas dengan daya saing tinggi. Kondisi hulu yang sehat juga menjadi syarat utama usaha-usaha yang terkait di dalamnya bisa terus tumbuh dan berkembang, bahkan berlari kencang.

Atas dasar itulah, saya optimistis jika implementasi program-program prioritas di atas berjalan optimal, sangat memungkinkan menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi nasional di masa depan.

Dalam mencapai mimpi besar tersebut tentu banyak tantangannya. Salah satunya dari aspek teknologi karena kegiatan perikanan saat ini, utamanya yang ada di hulu masih didominasi cara-cara tradisional, bahkan ada yang tidak ramah lingkungan.

Sentuhan teknologi dibutuhkan untuk membantu proses produksi, distribusi, pengolahan, hingga pemasaran produk perikanan menjadi lebih efektif dan efesien dengan hasil optimal. Dengan teknologi juga, jalannya pengawasan sumber daya perikanan semakin kuat, keselamatan nelayan lebih terjamin, dan kelestarian lingkungan ikut terjaga.

Untuk itu, saya mengajak generasi muda yang sangat dekat dengan teknologi dan penuh kreativitas untuk berinovasi melahirkan sistem informasi maupun peralatan canggih yang dapat mendukung peningkatan produktivitas sektor kelautan dan perikanan dengan tetap mengutamakan keberlanjutan.

Jadi, tantangan yang ada sejatinya peluang usaha bagi generasi muda.

Lanjut ke halaman berikutnya

Teknologi Digital

Startup atau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan jumlahnya masih sedikit di Indonesia yakni 0,014 persen. Rinciannya, dari 2.193 perusahaan startup yang ada, hanya 32 di antaranya yang menekuni bidang kelautan dan perikanan.

Peluang usaha di sektor ini, khususnya perikanan, sejatinya sangat besar. Bayangkan saja, nilai produk perikanan di pasar dunia sedikitnya US$160 milyar per tahun. Dari jumlah tersebut, nilai produk perikanan Indonesia bahkan belum sampai lima persennya, baru di angka US$5,7 milyar per tahun berdasarkan data tahun 2021.

Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sumber daya alam perikanan yang melimpah, begitupun dengan potensi lahan budidayanya. Sementara sumber daya manusianya juga tak kalah banyak yang menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.

Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar bagi negara tetangga seperti China, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari sektor perikanan tersebut, KKP kemudian menelurkan program-program prioritas sebagaimana telah dijabarkan di atas, yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota hingga pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Di sisi lain, KKP terus meningkatkan layanan kepada masyarakat seperti memberi kemudahan serta mempersingkat perizinan dengan tetap mengutamakan aspek kelestarian lingkungan, mengucurkan pinjaman modal usaha, membukakan akses pasar domestik dan internasional bagi pelaku usaha, hingga pendampingan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.

Melalui strategi inilah KKP menargetkan tumbuhnya usaha-usaha rintisan di bidang perikanan yang mengusung teknologi digital sebagai sarana mempermudah operasional dan mendorong produktivitas. Sebagai contoh penggunaan teknologi nanobubble yang diaplikasikan pada kegiatan budidaya untuk menjaga kualitas air.

Harapan saya di masa depan ada teknologi karya anak bangsa yang dapat membantu proses penangkapan ikan yang lebih selektif. Seperti di negara-negara maju, penangkapan ikan tidak lagi asal tangkap melainkan fokus pada ikan-ikan tertentu. Hal ini demi mendukung keberlanjutan populasi perikanan di laut dan meningkatkan nilai ikan itu sendiri.

Saya juga berharap startup di bidang kelautan dan perikanan tumbuh merata di semua lini mulai hulu hingga hilir. Kegiatan ekonomi itu sejatinya saling topang, karena bila kegiatan di hulu tidak berjalan optimal maka aktivitas hilir pun ikut terganggu. Begitu pun sebaliknya.

Untuk itu generasi muda, mari manfaatkan peluang di sektor kelautan dan perikanan untuk menciptakan usahamu sendiri. Berdiri di kaki sendiri, serta jadi manfaat bagi orang sekitar dengan menghadirkan lapangan kerja.

Jika sudah memiliki bekal pengetahuan, jaringan, dan kreativitas, hal lain yang kalian harus punya adalah ketangguhan dan semangat pantang menyerah. Karena untuk menjadi besar, butuh pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Sakti Wahyu Trenggono



Simak Video "Asa Modal Usaha UMKM"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads