Teknologi Digital
Startup atau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan jumlahnya masih sedikit di Indonesia yakni 0,014 persen. Rinciannya, dari 2.193 perusahaan startup yang ada, hanya 32 di antaranya yang menekuni bidang kelautan dan perikanan.
Peluang usaha di sektor ini, khususnya perikanan, sejatinya sangat besar. Bayangkan saja, nilai produk perikanan di pasar dunia sedikitnya US$160 milyar per tahun. Dari jumlah tersebut, nilai produk perikanan Indonesia bahkan belum sampai lima persennya, baru di angka US$5,7 milyar per tahun berdasarkan data tahun 2021.
Padahal Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sumber daya alam perikanan yang melimpah, begitupun dengan potensi lahan budidayanya. Sementara sumber daya manusianya juga tak kalah banyak yang menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar bagi negara tetangga seperti China, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN.
Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dari sektor perikanan tersebut, KKP kemudian menelurkan program-program prioritas sebagaimana telah dijabarkan di atas, yakni penangkapan ikan terukur berbasis kuota hingga pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
Di sisi lain, KKP terus meningkatkan layanan kepada masyarakat seperti memberi kemudahan serta mempersingkat perizinan dengan tetap mengutamakan aspek kelestarian lingkungan, mengucurkan pinjaman modal usaha, membukakan akses pasar domestik dan internasional bagi pelaku usaha, hingga pendampingan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.
Melalui strategi inilah KKP menargetkan tumbuhnya usaha-usaha rintisan di bidang perikanan yang mengusung teknologi digital sebagai sarana mempermudah operasional dan mendorong produktivitas. Sebagai contoh penggunaan teknologi nanobubble yang diaplikasikan pada kegiatan budidaya untuk menjaga kualitas air.
Harapan saya di masa depan ada teknologi karya anak bangsa yang dapat membantu proses penangkapan ikan yang lebih selektif. Seperti di negara-negara maju, penangkapan ikan tidak lagi asal tangkap melainkan fokus pada ikan-ikan tertentu. Hal ini demi mendukung keberlanjutan populasi perikanan di laut dan meningkatkan nilai ikan itu sendiri.
Saya juga berharap startup di bidang kelautan dan perikanan tumbuh merata di semua lini mulai hulu hingga hilir. Kegiatan ekonomi itu sejatinya saling topang, karena bila kegiatan di hulu tidak berjalan optimal maka aktivitas hilir pun ikut terganggu. Begitu pun sebaliknya.
Untuk itu generasi muda, mari manfaatkan peluang di sektor kelautan dan perikanan untuk menciptakan usahamu sendiri. Berdiri di kaki sendiri, serta jadi manfaat bagi orang sekitar dengan menghadirkan lapangan kerja.
Jika sudah memiliki bekal pengetahuan, jaringan, dan kreativitas, hal lain yang kalian harus punya adalah ketangguhan dan semangat pantang menyerah. Karena untuk menjadi besar, butuh pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran.
Menteri Kelautan dan Perikanan RI
Sakti Wahyu Trenggono
Simak Video "Asa Modal Usaha UMKM"
[Gambas:Video 20detik]
(ang/ang)