Panas! Anggota DPR Cecar Kementan Soal Lambatnya Penyediaan Vaksin PMK

Panas! Anggota DPR Cecar Kementan Soal Lambatnya Penyediaan Vaksin PMK

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 27 Jun 2022 15:12 WIB
Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
Foto: Andreas Fitri Atmoko/Andreas Fitri Atmoko

Lambatnya penyediaan vaksin menurut Sudin terjadi karena Kementan menganggap remeh PMK pada hewan ternak. Dia pun mengungkit anggaran sebesar Rp 4 triliun yang disiapkan untuk penanganan PMK tapi masih juga penyediaan vaksin PMK berjalan lambat.

"Karena apa semua ini? Karena Kementan menganggap PMK ini tidak jadi masalah serius. Lah yang mati nggak sampe 1%, begitu kan mikirnya? Yang penting lagi adalah masalah Rp 4,4 triliun ini kemana," ungkap Sudin.

Sudin juga menyoroti masalah ketidaksiapan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan yang tidak siap memproduksi vaksin PMK saat sedang dibutuhkan. Katanya paling mentok dalam setahun Pusvetma cuma bisa produksi 1 juta dosis vaksin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal kebutuhannya bila dihitung-hitung bisa sampai 54 juta dosis vaksin. Sudin menyebut bila mengandalkan Kementan butuh 54 tahun untuk memenuhi kebutuhan vaksin PMK di Indonesia.

"Katanya kemarin 'kami akan buat lagi 1 juta per tahun'. Jadi kalau populasi sapi 18 juta, dikali 3 kali vaksin, ya kan butuh 54 juta, artinya 54 tahun baru terpenuhi," sindir Sudin.

ADVERTISEMENT

"Katanya lagi, 'kami bisa pak cepat asal join sama swasta.' Padahal, untuk butuh penambahan mesin pembuat vaksin PMK butuh Rp 100-120 miliar, apa swasta mau? Belum tentu mau kalau nggak ada jaminan dibeli. Sekarang saya juga bingung jadinya," pungkasnya.


(hal/dna)

Hide Ads