Tanaman Hias dari Bogor Tembus Pasar Belanda

Tanaman Hias dari Bogor Tembus Pasar Belanda

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 27 Jun 2022 22:55 WIB
Tanaman hias Homalomena Varigata
Ilustrasi tanaman hias/Foto: Getty Images/iStockphoto/totitoth
Jakarta -

Duet PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Penjaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) memfasilitasi petani Bogor mengekspor tanaman hias ke Belanda.

Lebih dari 1.000 petani pohon yang dibina PT Minaqu Indonesia mendapatkan fasilitas kredit dan penjaminan kredit melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) hingga bisa ekspor ke Belanda.

"Saya salut, appreciate dan bangga dengan BNI dan Jamrindo yang berhasil membina petani milenial atau smart farmer sampai bisa eksport" ujar Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid saat meninjau tanaman ekspor di tempat induksi Esprit Rosendaal, Gravenzande Belanda, dalam keterangan tertulis Senin (27/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nusron langkah BNI-Jamkrindo ini patut ditiru oleh lembaga keuangan lain. Apalagi, selain membiayai dan menjamin, perusahaan tersebut juga mencarikan mitra agar ekosistem bisnisnya bisa berkelanjutan.

"Ini yang disebut one stop service, close loop sistem sehingga petani dan UMKM tidak sendirian, tapi terdampingi sehingga mendapatkan solusi," sambung Wakil Ketua Umum PBNU ini.

ADVERTISEMENT

Nusron menjelaskan skema KUR yang diberikan BNI-Jamkrindo untuk petani pohon di kawasan Bogor mencapai Rp 50 miliar, di bawah binaan PT Minaqu Indonesia pimpinan Ade Wardhana. Adapun pohon dan tanaman yang diekspor adalah tanaman hias dengan kontrol produksi 7 juta pohon per tahun.

Apa saja tanaman hias Indonesia dari Bogor yang diekspor ke Belanda? Klik halaman berikutnya

Tanaman hias asli Indonesia yang diekspor mulai Homalomena, Scindapsus, Alocasia, Ardisia, Cyrtosperma, Aglonema. Nilai omzetnya mencapai 7 juta pohon setahun. Satu pohon rata-rata 1 dolar AS , sehingga omset mencapai 7 juta dollar AS atau setara dengan Rp 100 miliar setahun.

Sebagai informasi, tanaman hias asli plasma nutfah (hutan) Indonesia sangat diminati oleh negara subtropis seperti, Eropa, Amerika, Jepang, hingga Korea. Mayoritas dimanfaatkan sebagai hiasan dalam ruangan atau untuk Terrarium dan Paludarium bahkan Aquascape.

Menurut data Association of Horticultural Producers (AIPH), pasar global florikultura sebesar Rp 5 ribu triliun per tahun, mengalahkan konsumsi kopi dan teh sebesar Rp 3 ribu triliun per tahun. Market global saat ini dikuasai oleh Belanda 40%, Jerman 15%, Ecuador 15%, Thailand 8%, Vietnam 6% Singapore 5% dan Indonesia 0,08%.

Banyak tanaman hias plasma nutfah Indonesia diambil oleh China dan diperbanyak di laboratorium di sana. China lalu menjualnya ke distributor di Belanda dan Amerika.


Hide Ads