Beli Migor Pakai PeduliLindungi tapi Nggak Semua Warga Punya HP Pintar

Beli Migor Pakai PeduliLindungi tapi Nggak Semua Warga Punya HP Pintar

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2022 13:50 WIB
Ilustrasi Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi
Foto: Ilustrasi Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, menjadi salah satu pasar yang sudah melakukan uji coba sistem pembelian Minyak Goreng Curah Rakyat (MCGR), menggunakan aplikasi PeduliLindungi, sejak Senin (27/6/2022). Program ini merupakan inisiasi dari Kementerian Perdagangan dengan Bandan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Pangan yang memiliki mitra Warung Pangan dan Si Gurih.

Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah adalah Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram. Di Pasar Kramat Jati sendiri ada 13 pengecer resmi, yang menjual minyak goreng curah sesuai dengan HET.

Toko tersebut akan diberi tempelan barcode untuk discan oleh pembeli. Artinya, pembeli cukup datang ke pengecer tersebut dan melakukan scan dengan PeduliLindungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sistem tersebut sejatinya belum bisa diterapkan bagi semua pembeli. Berdasarkan pantau detikcom, sejumlah pembeli justru banyak yang tidak menscan pada aplikasi PeduliLindungi, mereka memilih untuk menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Sri misalnya, ia adalah salah satu pembeli migor curah di Toko Japang, yang telah menerapkan sistem tersebut. Sri mengatakan dirinya tidak tahu menahu dan hanya mencoba mengikuti aturan pemerintah saja.

ADVERTISEMENT

Wanita berusia 63 tahun itu, mengatakan dirinya tidak memiliki smartphone yang bisa digunakan untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi. Alhasil, iamemilih menggunakan KTP untuk membeli MCGR.

"Katanya kan syarat utama, jadi saya ngikutin aja program pemerintah. Saya belinya pake KTP. Saya nggak ada Hp yang buat begituan. Duh... ribet nunjukin KTP aja kadang mumet, nggak nyantol begimana dah padahal kan dah dikasih tahu, ngerti sih cuma kadang yang namanya ane dah tua, kadang kelamaan dikit-dikit lupa, ribet dah!," ungkapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala ketika ditanya detikcom, di Pasar Kramat Jati, Selasa (28/6/2022).

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Siasat Mendag Zulhas Penuhi Janji 1 Bulan Turunkan Harga Minyak Goreng

[Gambas:Video 20detik]



Hal serupa juga dialami oleh Siti, penjual sempol ayam. Ia membeli MCGR di sana mengatakan bahwa adanya aturan ini, membuatnya harus banyak memfotokopi KTPnya.

"Mau gamau saya harus punya banyak fotokopi KTP. Lah saya kan aja kaga megang HP, di anak saya. Nggak ngerti HP juga nggak ngerti. Ibu-ibu kan taunya di dapur doang. Kemarin pernah nggak dikasih, nggak bawa fotokopi KTP, jadi nggak dikasih, ya harus balik ke rumah lagi. Kadang males juga sih kalau harus fotokopi KTP bawa HP," kata Siti.

Siri juga berharap pemerintah bisa menurunkan lagi harga minyak goreng.

"Alhamdulillah sekarang kan yang seenggaknya udah turun harga. Semoga aja harapan saya pemerintah bisa nurunin harga migor lagi. Saya kan rakyat kecil. Kalau bisa beli, beli aja lah. Biar nggak ribet juga di kitanya," sambungnya.

Tidak hanya dari sisi pembeli, sejumlah pedagang juga mengungkapkan adanya sistem tersebut tidak cukup efektif.

"Ini menurut saya mah bikin ribet, apalagi untuk ibu-ibu karena orang tua kadang nggak bawa HP, bawa HP juga kadang kan bukan android jadi nggak bisa scan barcodenya. Oke lah bisa kalau pakai KTP. Kalau yang ada dan punya ya bisa pakai PeduliLindungi. Kalau menurut saya nggak perlu begini, nggak terlalu efektif. Jadi ya, harusnya pembeli tinggal beli-beli aja," kata Agus penjaga Toko Japang kepada detikcom.

Senada, penjaga toko yang merupakan anak pemilik Toko Handhika pun mengungkapkan dirinya juga merasa kasihan bagi pembelinya yang kebanyakan tidak menggunakan smartphone.

"Kemarin kan baru. Belum ada yang beli pakai scan PeduliLindungi. Kan pembeli saya rata-rata orang tua nggak ada HP yang bisa buat scan. Jarang lah. Justru kalau gini ribet, kan kita biasa bungkus minyak, tinggal kasih ke yang beli," tutur penjaga toko itu yang enggan disebutkan namanya itu .


Hide Ads