Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kenaikan angka total bencana alam dari tahun 2020 ke 2021. Telah terjadi 2.925 kejadian bencana alam pada tahun 2020 dan angka tersebut naik di 2021 menjadi 3.092 kejadian bencana alam.
Bencana alam tersebut ditengarai menjadi dampak dari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh isu pemanasan global dan perubahan iklim. Dengan kondisi, ASN diminta jadi agen perubahan untuk peningkatan kualitas lingkungan.
Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Basseng M.Ed pada pembukaan Pelatihan Pertumbuhan Ekonomi Hijau (Pro Hijau) Level 3, menyampaikan tujuan Pelatihan Pro Hijau adalah untuk membentuk Pegawai ASN yang memiliki komitmen untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengarusutamaan Pro Hijau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu untuk mengembangkan kompetensi Pegawai ASN dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pengarusutamaan Pro Hijau.
Baca juga: LAN Turun Tangan Atasi Masalah CPNS di Papua |
"Paradigma Pembangunan yang kita jalankan harus memperhatikan 3 H yaitu Head, Heart, dan Hand. Paradigma ini juga mengusung 3 pilar pertumbuhan ekonomi hijau (Pro Hijau) yaitu Ramah Insani (People), Ramah Lingkungan (Planet), dan Teknologi (Technology)," papar Basseng dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022).
Dalam kesempatan yang sama Indonesia Deputy Country Director GGGI, Norbert Maass, GGGI mendukung Pemerintah Indonesia untuk mencapai komitmen Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
"LAN adalah mitra strategis GGGI untuk meningkatkan kompetensi teknis ASN dalam pengarusutamaan Pertumbuhan Ekonomi Hijau melalui Pelatihan Pro Hijau. Dan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai elemen pembangunan nasional merupakan agen perubahan yang krusial untuk mengakselerasi pencapaian tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hijau," ungkap Norbert Maass.