Suharso Cerita Kenangan dengan Tjahjo: Bersama Sejak Jadi Aktivis

Suharso Cerita Kenangan dengan Tjahjo: Bersama Sejak Jadi Aktivis

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Jul 2022 16:38 WIB
Ketum PPP Suharso Monoarfa bertemu Gus Baha di Rembang, Minggu (17/4/2022),
Suharso Monoarfa/Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng
Jakarta -

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan rasa kehilangannya atas kepergian Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo. Suharso bercerita, dia telah mengenal Tjahjo sejak masih menjadi aktivis pada 1980 an.

"Saya aktivis dulu tahun 80-an. Jadi saya sudah kenal beliau sudah lama sejak tahun 80an ketika beliau masih aktif sebagai KNPI dan kami sama-sama masuk di Akparnas, itu ya Peparnas yang diselenggarakan Lemhannas. Bersama-sama kita mengikuti perkembangan sampai dengan zaman reformasi sama-sama berjuang," katanya kepada awak media di rumah dinas Tjahjo, Widya Chandra, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Kemudian, Suharso mengatakan dirinya dengan Tjahjo juga sempat bersama-sama masuk menjadi anggota DPR RI. Menurutnya, Tjahjo merupakan sosok yang sabar, tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjadi anggota DPR dan sama2 juga di DPR saya sempat sama-sama satu komisi II di DPR RI. Jadi kami dekat saya merasa dekat dan apalagi PPP dan PDIP di masa reformasi pernah menjadi pemimpin di DPR zamannya bu Mega dan pak Hamzah Haz," lanjutnya.

Suharso pun mengaku terkejut dengan kepergian Tjahjo. Apa lagi dirinya belum sempat menjenguk Tjahjo saat harus dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Jadi kepergiannya dan ini juga sungguh mengejutkan saya karena saya waktu kembali dari lawatan saya di LN karena beliau di RS tapi belum sempat saya menjenguk beliau sudah dipanggil," ungkapnya.

Kenangan khusus yang diingat Suharso bersama Tjahjo saat keduanya bersama menyusun undang-undang pembentukan otonomi baru ketika di Komisi II DPR RI. Menurutnya Tjahjo merupakan sosok yang tidak pernah mengecewakan.

"Misalnya saya ada dukungan-dukungan dari masyarakat, dari daerah tetapi pandai bersiasat dan siasat itu tidak membuat baik pemerintah, DPR maupun kemudian masyarakat pendukung itu atau masyarakat yang tidak setuju. Itu berhadap-hadapan tetapi menyelesaikan. Itu saya kira umum yang bisa saya sampaikan yang khusus biarlah menjadi kenangan saya pribadi," jelasnya.

Suharso berharap agar Tjahjo ditempatkan di tempat yang baik dan diringankan perjalanannya.

"Kemudian mendapatkan tempat sebaik-baiknya juga pak Tjahjo. Saya sebagai saksi beliau orang baik jadi demi Allah terimalah dia, masukkan dia ke dalam golongan orang-orang yang soleh," tutupnya.




(zlf/zlf)

Hide Ads