Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan kenaikan inflasi memang sudah diperkirakan mengikuti kenaikan harga komoditas global dan inflasi tinggi di banyak negara.
"Tapi tingkat inflasi saat ini masih sangat aman, masih jauh dari tanda-tanda Krisis. Tingkat inflasi masih di kisaran 4%. Masih rendah dibandingkan inflasi di negara maju yang sudah di kisaran 8-9%. Apalagi kalau dibandingkan Turki yang sudah hyper inflasi di atas 80%," jelas dia.
Piter menyebutkan meskipun masih rendah, ada potensi inflasi masih akan meningkat tajam ke depan. Hal ini bisa terjadi apabila pemerintah menaikkan harga barang subsidi, Pertalite, LPG 3 kg, dan listrik 900 VA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia ini bisa memicu ekspektasi inflasi meningkat dan membuat lonjakan inflasi yang liar. "Inflasi bisa melonjak di atas 6%. Ini yang harus dihindari oleh pemerintah dan BI," jelasnya.
Piter menambahkan pemerintah nampaknya sudah mengantisipasi dengan tidak menaikkan harga Pertalite dan LPG 3 kg dengan mengatur distribusi melalui aplikasi MyPertamina agar tepat sasaran.
"BI diharapkan juga menahan inflasi dengan kebijakan moneter yang lebih ketat. Termasuk dengan menaikkan suku bunga acuan pada waktunya," jelasnya.
(kil/ara)