Sektor pendidikan juga tidak lepas dari digitalisasi. Maraknya digitalisasi diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perguruan tinggi.
PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) berkolaborasi dalam mempercepat digitalisasi perguruan tinggi. Ada 1.000 perguruan tinggi swasta yang ikut dalam kolaborasi ini.
CEO PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), Billy Andrian mengatakan kolaborasi ini menjadi wujud nyata dari reformasi digital perguruan tinggi. Ini juga menjadi komitmen berkesinambungan yang diawali dengan semangat mewujudkan Program Kampus Merdeka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TECH dan APTISI adalah dua entitas yang memiliki tujuan akhir yang sama, mempersiapkan generasi Indonesia yang tanggap perubahan dan tidak gagap menghadapi laju perkembangan teknologi yang tidak akan pernah berhenti," kata Billy dalam keterangannya, dikutip Sabtu (2/7/2022).
Menurut Billy, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus mampu mengimbangi kemajuan dunia teknologi. Lewat Edufecta dan bersama APTISI, TECH akan terus berkontribusi positif dalam mendampingi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), M Budi Djatmiko, menjelaskan acara ini merupakan puncak dari rangkaian Program Digitalisasi Kampus yang sudah dirintis bersama TECH sejak 2021.
"APTISI telah menghibahkan kepada seribu perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia, inovasi andalan TECH, Edufecta, sebuah aplikasi penyedia sistem informasi manajemen. Ini adalah amunisi bagi transformasi dan digitalisasi perguruan tinggi," kata Budi Djatmiko.
Sepanjang 2022, ada 1.000 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah merasakan manfaat dari hibah pemanfaatan platform Edufecta yang dapat digunakan selama lima tahun. Edufecta merupakan aplikasi manajemen kampus terintegrasi berbasis cloud, yang diciptakan PT Technomedia Interkom Cemerlang - anak usaha PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), untuk percepatan digitalisasi perguruan tinggi di Indonesia.
CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang, Ucu Komarudin, menjelaskan manfaat yang dihadirkan oleh Edufecta. "Manfaatnya tidak hanya sebatas kegiatan belajar - mengajar, tapi mulai dari semua proses pendaftaran mahasiswa baru hingga kegiatan pelaporan pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi," jelas Ucu.
Budi kembali menegaskan bahwa reformasi dunia pendidikan hanya bisa diraih lewat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak.
"Kolaborasi itu tak hanya dengan ekosistem perguruan Ttnggi, tetapi juga pihak swasta, baik industri teknologi ataupun sebagai penyerap tenaga kerja, pihak regulator, dan semua stakeholders terkait," kata Budi Djatmiko.
(ara/ara)