PMK Nggak Ngaruh, Penjualan Hewan Kurban Malah Naik

PMK Nggak Ngaruh, Penjualan Hewan Kurban Malah Naik

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Minggu, 03 Jul 2022 15:24 WIB
Syarat hewan kurban perlu diketahui jelang Idul Adha 2022. Sehubungan adanya wabah PMK, MUI pun mengeluarkan fatwa terkait pelaksanaan ibadah kurban terbaru.
Foto: Charolin Pebrianti/detikcom

Untuk harga ternak sendiri, gerai rudi mematok harga di kisaran Rp 18 s.d 95 jutaan. Harga ini bergantung dari jenis dan bobot sapi tersebut. Sedangkan untuk kambing, harganya berada di kisaran Rp 2 s.d 6 juta.

"Sapi paling laku itu kebanyakan yang diminati yang Madura dan sapi Bima. Karena relatif lebih terjangkau. Karena di bawah Rp 20 juta, atau sekitar Rp 19-18 juta.

Meski ada sapi Rudi yang berasal dari Jawa, ia stoknya ini diperoleh dari kandangnya di Bogor. Sapi-sapi ini sudah sampai di Bogor sebelum wabah melanda karena rata-rata diantaranya melalui penggemukkan terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keadaan sedikit berbeda dirasakan oleh Udin, pengelola gerai sapi yang berada di kawasan yang sama dengan gerai Rudi. Udin mengatakan, gerainya tidak mengalami perbedaan yang tidak terlalu signifikan dengan tahun sebelumnya. Bahkan, dia mengaku harga jual pun stabil dan tidak mengalami peningkatan.

"Saya ngerasa stabil-stabil aja pembelian. Nggak terlalu beda jauh. Tahun lalu stok saya malah kurang, cuman 90-an ekor, nggak sampai 100," ujar Udin.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Udin juga merasakan penurunan daya beli dari para pelanggannya. Di tahun-tahun sebelumnya, dia mengatakan yang lebih diminati justru sapi-sapi berukuran besar. Sedangkan di tahun ini, masyarakat beralih ke sapi yang berukuran lebih kecil dan jenis yang lebih murah.

"Tahun ini pada lari ke Rp 20 jutaan ke bawah. Tahun kemarin ramainya itu di sapi-sapi besar. Ini sapi-sapi besar baru 3-4 ekor. Mungkin orang Jakarta kurang uang. Tapi masih banyak yang nanya-nanya dan lihat-lihat," tuturnya.

Udin telah berjualan di area itu selama 16 tahun. Ia mengaku, gerai yang sudah dibukanya selama 1 bulan di 2022 ini tidak mengalami kenaikan operasional yang terlalu signifikan. Pun sudah beberapa kali tempatnya didatangi oleh dokter hewan setempat hingga memperoleh sertifikat kesehatan sapi. Semua sapi-sapinya pun rata-rata didatangkan dari Bima.

"Saya asli Bima, NTT. Untuk suplai dan harga semua tidak ada masalah, masih stabil-stabil saja. Tapi memang agak naik sedikit di ongkos kapal. Karena kan sekarang tidak bisa juga melewati Jawa, jadi harus lewat jalur laut," tambahnya.

DIa mengatakan, ongkos kapal yang biasanya berkisar di Rp 1,1 juta, kini bisa menyentuh angka Rp 2 juta. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat angkut sapi di pelabuhan. Pun PMK ini juga menyebabkan pengiriman jadi terhambat, yang semula bisa ditempuh sekitar 4-5 hari, kini sapi bisa tiba di Jakarta dalam waktu seminggu.


(dna/dna)

Hide Ads