Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sebut aplikasi PeduliLindungi hanya satu diantara dua pilihan sebagai sarana pembelian minyak goreng curah subsidi. Pernyataan itu dia utarakan di tengah maraknya pembahasan pembelian minyak goreng curah menggunakan PeduliLindungi yang dinilai tidak efisien.
Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, masyarakat yang mengeluhkan penggunaan PeduliLindungi tidak perlu membesar-besarkan masalah. Pasalnya, PeduliLindungi hanya salah satu option untuk membeli migor curah.
"Jangan dibesar-besarkan, cari yang mudah. Kalau mudah PeduliLindungi, pakai. Kalo susah, cukup fotokopi KTP. Kan dua (pilihan), ini atau itu kan, gitu," ujar Zulhas dalam kunjungannya di Pasar Jaya Ciracas, Selasa (05/07/2022).
Zulhas mengatakan, semua kembali lagi pada masyarakat sebagai konsumen. Ia mencontohkan, jika ada ibu-ibu yang kesulitan dengan membawa ponsel ke pasar untuk mengakses aplikasi PeduliLindungi, mereka bisa mempergunakan fotokopi KTP.
"Kalau merasa nggak bawa KTP dan gampang pakai HP, silahkan," tuturnya.
Di sisi lain, terpantau di Pasar Jaya Ciracas tersebut para pedagang sembako yang mengikuti program MigroRakyat memasang kertas berisikan QR Code aplikasi PeduliLindungi. Dian, salah satu pedagang sembako mengatakan aplikasi PeduliLindungi lebih cepat dan praktis untuk dipergunakan dibandingkan dengan KTP.
"Kalau PeduliLindungi itu tinggal scan QR doang. Kan kalau pake KTP orang kadang agak merasa gimana gitu ya," ujar Dian.
Meski begitu, pelanggannya lebih banyak yang memilih untuk menggunakan KTP.
Di samping persoalan menyangkut penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk akses minyak goreng subsidi, di pasar ini masih ada beberapa pedagang yang tidak mengikuti program dan memilih menjual minyak curah dari distributor.
"Dulu sempat ikut, sekarang udah nggak karena nggak ada pendataan lagi ke sini," kata Utami, salah satu pedagang sembako di pasar tersebut.
Utami mengatakan, jika ada kesempatan untuknya mendaftarkan diri kembali dia akan dengan senang hati ikut. Meski begitu, apabila ia harus mendaftarkan diri secara mandiri, dirinya merasa agak keberatan.
"Kalau dulu itu dari PD pasar dateng, keliling-keliling mendata. Enak minyaknya dianter ke sini. Kalau ada yang data kayak kemarin saya mau ikut. Tapi kalau daftar mandiri, nanti harus daftar lagi, harus antri lagi, minyak ambil sendiri," tuturnya.
Untuk harga minyak goreng curah di tokonya, Utami mengaku mematok harga sekitar Rp 16 ribu per kg. Di mana, harga ini ia tetapkan dari harga minyak di distributor yang saat ini mencapai sekitar Rp 13 ribu per kg.
Sebagai tambahan informasi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (05/07/2022). Kunjungan Zulhas ini dilakukan dalam rangka meninjau kembali arga barang kebutuhan pokok dan titik penjualan Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).
Simak Video "Warga soal Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi: Ada-ada Saja! "
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)