Mata uang Dolar Amerika Serikat terus menguat nilai tukarnya. Posisinya hari ini semakin mendekati level Rp 15.000.
Melansir data RTI, Selasa (5/7/2022), hingga menjelang siang dolar AS berada di level Rp 14.951. Angka itu naik 0,19% atau bertambah 28 poin dari penutupan kemarin. Dolar AS hari ini sempat menyentuh level tertinggi di Rp 14.966. Sementara posisi terendahnya menyentuh posisi Rp 14.922.
Menteri Keuangan Sri Mulyani pun buka suara soal fenomena ini. Dia mengungkapkan kondisi ekonomi dunia memang dangat dinamis. Hal ini pun ikut berimbas pada sisi keuangan, mulai dari nilai tukar mata uang hingga inflasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, dia masih yakin di tengah kenaikan nilai tukar Dolar AS kondisi ekonomi Indonesia akan baik-baik saja. Hal itu terjadi karena dari sisi neraca pembayaran Indonesia masih mengalami surplus.
"Beberapa indikator ekonomi terutama dari sisi keuangan, nilai tukar, interest rate, dan inflasi dalam situasi dunia seperti sekarang memang masih akan sangat dinamis. Namun kita kan Indonesia dari sisi neraca pembayaran, transaksi berjalannya cukup baik," ungkap Sri Mulyani kepada wartawan ditemui di Gedung DPR Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Dia menyebutkan mata uang Dolar terus menguat imbas dari suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat yang naik. Hal ini membuat investor kembali menanam modalnya di negeri Paman Sam.
Termasuk salah satunya investor yang ada di Indonesia mulai 'cabut'. Hal tersebut membuat mata uang Dolar terus menguat.
"Capital flow barangkali yang terjadi, dengan interest rate naik di Amerika Serikat maka orang (investor) mencari tempat di mana mereka anggap interest rate-nya lebih tinggi," papar Sri Mulyani.
"Ini harus kita kelola dalam mengelola baik 2022 maupain 2023," ujarnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.