Sri Mulyani Minta Waspada, Pangan Jadi Sumber Inflasi Dunia

Sri Mulyani Minta Waspada, Pangan Jadi Sumber Inflasi Dunia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 06 Jul 2022 13:35 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI. Rapat itu membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Inflasi di banyak negara di dunia naik. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini ketahanan pangan dalam geopolitik dan ekonomi dunia sedang menjadi isu yang mengemuka.

Dia menyebut, pangan menjadi salah satu penyebab naiknya harga-harga di dunia. "Pangan menjadi sumber inflasi dunia yang menimbulkan dampak supply chain makanan maupun dari pupuk," kata dia dalam webinar, Rabu (6/7/2022).

Sri Mulyani mengungkapkan harga pangan naik signifikan di banyak negara. Indonesia dalam waktu tiga tahun terakhir mampu memproduksi beras, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. "Tapi jangan terlena, tantangan inflasi pangan harus diwaspadai," ujar dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Natan Kacaribu mengatakan inflasi Indonesia masih lebih baik dari negara lain meski ada peningkatan. Banyak negara maju yang inflasinya tertinggi dalam puluhan tahun.

"Dibandingkan dengan banyak negara di dunia, inflasi Indonesia masih tergolong moderat. Laju inflasi di AS dan Uni Eropa terus mencatatkan rekor baru dalam 40 tahun terakhir, masing-masing mencapai 8,6% dan 8,8%," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Demikian juga jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya seperti Argentina dan Turki, dengan laju inflasi masing-masing mencapai 60,7% dan 73,5%.

Febrio menjelaskan inflasi di Indonesia masih lebih baik karena berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk meredam gejolak harga komoditas global disebut berhasil. Peran APBN sebagai peredam dapat berfungsi mengendalikan inflasi, menjaga daya beli masyarakat, serta menjaga agar pemulihan ekonomi semakin menguat.

(kil/ara)

Hide Ads