Petani Tembakau Curhat soal Pupuk Mahal: Kami Menangis

Petani Tembakau Curhat soal Pupuk Mahal: Kami Menangis

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 07 Jul 2022 16:26 WIB
Sejumlah kendaraan antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Jakarta -

Tingginya harga pupuk saat ini dikeluhkan petani tembakau. Menurut petani, pupuk yang biasa dibeli kini harganya jauh lebih mahal.

"Kami menangis untuk saat ini terkait pupuk subsidi. Per satu Juli ini, pupuk ZA dan SP-36 sudah tidak bisa realisasi," kata salah satu petani tembakau, Miswati dalam Diskusi Media Tanam Raya tembakau, Kamis (7/7/2022).

Miswati menjelaskan, petani cukup mengandalkan tiga jenis pupuk untuk menyehatkan tembakau, yaitu ZK, ZA dan SP-36. Dengan dicabutnya subsidi, harga pupuk ZA dan SP-36 tentu semakin mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Miswati mengatakan, harga pupuk ZA non subsidi kini sebesar Rp 350 ribu. Menurutnya harga tersebut empat kali lebih mahal dari harga saat masih diaubsidi.

Di depan perwakilan Kementerian Pertanian, Miswati berharap subsidi pupuk tersebut kembali diberikan.

ADVERTISEMENT

"Harapan kami sebagai petani Wonogiri, jangan sampai dihapuskan (subsidi pupuk). Kami berharap sekali jagan dihapuskan. Boleh dikurangi kuotanya tapi jangn dihapuskan," ungkap Miswati.

Ardi Praptono dari Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, yang mewakili Direktur Jenderal Pertanian Kementerian Pertanian mengomentari keluhan petani tembakau soal maslaah pupuk.

"Paling tidak ini menjadi masukan kita, dan nanti bagaimana alternatif-alternatif yang bisa kita lakukan untuk penyediaan pupuk," kata Ardi.

Ardi mengatakan, pencabutan subsidi baru kebijakan saat ini. Menurutnya ada pertimbangan-pertimbangan khusus menyikapi keluhan petani.

(dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads