AS Dilanda Fenomena Resign Massal, Sekarang Pada Nyesel

AS Dilanda Fenomena Resign Massal, Sekarang Pada Nyesel

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 15:39 WIB
Resignation letter resign with pen and keyboard
Ilustrasi Resign. Foto: Getty Images/iStockphoto/Casper1774Studio
Jakarta -

Fenomena The Great Resignation atau pengunduran diri masal melanda Amerika Serikat. Dalam 5 bulan pertama di tahun ini, sekitar 20 juta orang Amerika berhenti dari pekerjaannya.

Meski demikian, menurut sebuah survei terbaru yang dilakukan Joblist selama 3 bulan dengan melibatkan lebih dari 15.000 pencari kerja, banyak di antara mereka yang saat ini menyesali keputusan tersebut. Lebih dari seperempat orang yang meninggalkan pekerjaan sedang mempertimbangkan kembali apakah mereka membuat langkah yang benar.

Di sisi lain, lonjakan pengunduran diri ini dikaitkan dengan risiko Covid di tempat kerja, peluang baru yang diciptakan oleh kerja dari rumah, dan anggapan umum bahwa orang Amerika telah memikirkan kembali kehidupan profesional mereka di tengah gejolak pandemi. Tingkat berhenti kerja tahun ini di AS kira-kira dua kali lipat dari satu dekade lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Joblist menemukan berbagai alasan lainnya mengapa beberapa dari mereka yang memilih berhenti dari pekerjaannya itu mulai memikirkan kembali keputusannya.

Banyak orang Amerika sekarang merasa terdesak untuk mencari pekerjaan di tengah tanda-tanda bahwa kondisi pasar kerja siap untuk berubah. Sekitar setengah dari pencari kerja mengantisipasi bahwa pasar tenaga kerja akan memburuk selama enam bulan ke depan.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, di antara mereka yang menemukan pekerjaan baru setelah berhenti, 42% mengatakan bahwa pekerjaan baru itu tidak memenuhi harapan mereka. Beberapa orang lainnya juga menyatakan, mereka merindukan rekan kerja.

"Koneksi sosial seringkali diremehkan," kata Kevin Harrington, CEO Joblist, dilansir melalui Bloomberg pada Rabu (13/07/2022).

"Banyak orang menghabiskan waktu di tempat kerja sebanyak yang mereka lakukan dengan keluarga dan teman. Bagi mereka yang membangun hubungan pribadi yang kuat dengan rekan kerja, itu dapat membuat dampak besar pada bagaimana mereka memandang pekerjaan mereka dan seberapa besar kemungkinan mereka untuk bertahan di dalamnya," tambahnya.

Sementara itu, tingkat penyesalan bervariasi berdasarkan pada profesinya. Menurut survei Joblist, para petugas kesehatan, yang mengalami tekanan besar karena pandemi, adalah profesi yang paling kecil kemungkinannya untuk merasa bahwa mereka melakukan kesalahan. Di mana, hanya 14% dari mereka yang berhenti dari pekerjaan mereka mengatakan bahwa mereka menyesalinya.




(das/das)

Hide Ads