Bahkan, dirinya sampai bingung ketika berhadapan dengan para pembelinya. Apalagi, para pembelinya kebanyakan membeli dalam kuantitas kecil seperti dalam besaran Rp 5 ribu.
"Ngelayanin cabai Rp 5 ribu nggak dikasih bingung, dikasih juga bingung. Tapi ya sekarang banyak mendingan lah dari pada kemarin 2 hari, haduh pusing banget," tuturnya.
"Supaya turun jadi yang belanja nggak ngeluh udah apa-apa mahal, sayuran mahal kasian. Namanya orang dikasih duit belanjaan Rp 50 ribu buat beli cabai doang," tambah Lasmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di Pasar Lokbin Muria Dalam, para pedagang mengalami kondisi yang sedikit berbeda. Meski harga cabai terbilang masih mahal, mereka mengaku sudah lebih tenang dibandingkan saat lonjakan di Hari Raya Idul Adha. Pedagang sayur-mayur di pasar tersebut, Sum mengaku ketegangannya berkurang sedikit semenjak harga cabai yang mulai turun.
"Udah reda. Udah dikit redanya. Belum maksimal sih, tapi lumayan," ujar Sum.
"Udah berkurang yang ngeluh. Sayanya udah nggak emosi banget kayak kemarin," tambahnya.
Pasalnya, Sum mengatakan ia sempat sangat kesulitan ketika harga cabai melonjak drastis di dua hari setelah Hari Raya Idul Adha. Bahkan, beberapa jenis cabai empat mengalami kelangkaan.
"Keriting merah sama rawit hijau sempat kosong. Selasa kemarin itu, masih di minggu-minggu ini. Bahkan, kemarin dari sana Rp 135 ribu cabai rawit merah sama merah besar. Dijualnya mau gimana," tuturnya.
Simak Video "Video: Harga Cabai di Lumajang Jatim Rp 112 Ribu Per Kilogram, Sebelumnya Rp 50 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]
(das/das)