3 Saran Menkeu AS untuk Atasi Masalah Krisis Pangan

3 Saran Menkeu AS untuk Atasi Masalah Krisis Pangan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 15 Jul 2022 23:00 WIB
Secretary of Treasury Janet Yellen testifies during a US House Committee on Financial Services hearing on Capitol Hill in Washington, DC, April 6, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB
Nusa Dua -

Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyarankan sejumlah solusi dalam menghadapi krisis pangan. Penyebab krisis pangan adalah pandemi COVID-19, ditambah perang Rusia dan ukraina.

Pertama, Yellen mengajak negara anggota G20 menghindari kebijakan kontraproduktif. Kebijakan kontraproduktif misalnya pembatasan ekspor hingga penimbunan bahan pangan.

"Memanfaatkan alat digital digunakan untuk secara hati-hati menargetkan bantuan untuk rumah tangga yang rentan, daripada menggunakan subsidi menyeluruh yang regresif dan mahal," jelasnya, dalam High Level Seminar G20 Indonesia: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Nusa Dua, Bali Jumat (15/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, krisis pangan dapat ditangani jika negara memanfaatkan ketahanan pangan dan pertanian secara maksimal. "Kita harus terus mendorong lembaga-lembaga ini untuk meningkatkan dan mencari respon terhadap krisis dengan mendesak," kata Yellen.

Ketiga, negara-negara sebaiknya mengambil langkah untuk memberikan bantuan keuangan kepada negara lain yang membutuhkan. Misal, Amerika Serikat telah berupaya mengatasi kerawanan pangan dengan memberikan tambahan bantuan sebesar US$ 2,76 miliar, selain US$ 2,8 miliar yang telah disumbangkan sejak Rusia menginvasi Ukraina.

ADVERTISEMENT

Yellen menambahkan Pemerintah AS akan menyiapkan US$ 500 miliar kerangka ketahanan dan mata pencaharian untuk mendukung ketahanan pangan dan energi.

"Kami juga akan berkontribusi pada fasilitas produksi pangan darurat Afrika dan inisiatif tanggap krisis dari bank pembangunan Afrika," ucap Yellen.

(hns/hns)

Hide Ads