Menelusuri Sisa Kejayaan Jalur Pantura yang Habis 'Dilahap' Trans Jawa

Liputan Khusus

Menelusuri Sisa Kejayaan Jalur Pantura yang Habis 'Dilahap' Trans Jawa

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 17 Jul 2022 07:57 WIB
Jalur Pantura Karawang menuju Jakarta terpantau padat kendaraan di puncak arus balik lebaran 2022. Antrean panjang kendaraan terlihat di jalur itu. Ini fotonya.
Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar

"Tutup ini dari 2019, pas Cipali dibuka. Sepi sekarang susah pengunjungnya. Sebelum Cipali sama COVID-19 mah rame. Nggak ada yang mau berhenti orang sekarang," kata Rizal saat berbincang dengan detikcom.

Di samping kanan kiri bangunan Nella Karoke, masih nampak juga warung karaoke serupa yang berdiri. Herman dan warung 'Mie Karoke' salah satunya. Lelaki paruh baya ini menjajakan jajanan mie ayam sambil membuka warung kopi, sesekali dia membuka layanan karaoke bila ada pelanggan yang berminat menghibur diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman mengaku warungnya kini memang makin sepi dengan adanya Tol Trans Jawa. Pengunjung makin berkurang, pendapatan pun seret. Saat dikunjungi detikcom pun, cuma ada satu pengunjung di warungnya. Itupun cuma sekedar singgah beli minuman.

Perekonomian di Jalur Pantai Utara (Pantura) tepatnya sepanjang Cikampek-Cirebon telah redup kejayaannya. Padahal, jalan panjang yang menghubungkan daerah-daerah di utara pulau Jawa ini sempat jadi primadona.Perekonomian di Jalur Pantai Utara (Pantura) tepatnya sepanjang Cikampek-Cirebon telah redup kejayaannya. Padahal, jalan panjang yang menghubungkan daerah-daerah di utara pulau Jawa ini sempat jadi primadona. Foto: Dikhy Sasra

"Memang sepi ya. Ya kurang lah pemasukan sekarang mah. Untuk sekarang ini ya asal bertahan hidup aja, buat makan aja," kata Herman ditemui detikcom di warungnya.

ADVERTISEMENT

Malah kata Herman sudah banyak warung karaoke yang serupa dengannya juga tutup imbas Jalur Pantura yang makin sepi. Apalagi kondisi ekonomi saat pandemi membuat keadaan makin sulit. "50%-nya ada kayaknya yang tutup," ujarnya.

Apa yang dikatakan Herman benar adanya, saat tim detikcom melanjutkan perjalanan masih banyak warung karaoke serupa yang nampak tutup. Ada beberapa yang buka pun sepi, tak terlihat ada pengunjung di warungnya.

Perhentian detikcom berikutnya adalah sebuah bangunan rumah makan besar yang juga tutup dan tidak terawat. Padahal, bangunan itu ada di dalam area sebuah SPBU di kawasan Mundusari Subang.

Juandi, supervisor SPBU tersebut mengaku rumah makan itu dulunya dikelola oleh pihaknya. Namun, semenjak ada Jalan Tol Trans Jawa yang membuat Jalur Pantura sepi rumah makan langsung ditutup.

Dia mengatakan andalan rumah makan di Jalur Pantura sebetulnya adalah kerja sama dengan perusahaan otobus (PO). Bus-bus akan mampir, kemudian memberikan waktu bagi penumpangnya untuk istirahat dan makan siang.

Namun, dengan adanya tol Trans Jawa, bus beralih ke jalan tol.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Banjir Rendam Jalur Pantura di Cirebon, Lalin Macet Sampai 1 Km"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads