Menakar Peluang Resesi di RI, Begini Prediksi Bos IMF

Menakar Peluang Resesi di RI, Begini Prediksi Bos IMF

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 18 Jul 2022 07:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menilai potensi Indonesia jatuh ke jurang resesi sangat kecil. Meskipun saat ini sederet negara di dunia sudah jatuh resesi bahkan bangkrut.

Hal itu disampaikan Airlangga usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Kristalina Georgieva di Istana Bogor sore tadi. Kristalina menyempatkan diri bertemu Jokowi sebelum melakukan kunjungan ke Sarinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia melihat bahwa situasi domestik kita relatif baik. Beberapa negara masuk resesi tapi Indonesia melihat potensi dari resesinya dibanding negara lain realtif sangat kecil, yaitu sekitar 3%," kata Airlangga dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden.

Airlangga menjelaskan, dalam pertemuan dengan Kristalina, Jokowi berharap IMF mendukung acara G20 yang presidensinya sedang dipegang Indonesia. Dia juga berharap IMF bisa menaruh pandangan postif terhadap Indonesia dan negara berkembang lainnya.

ADVERTISEMENT

"Karena kita sangat mengkhawatirkan dengan kondisi inflasi yang naik di beberapa negara dan tingkat suku bunga akan masuk rezim baru, yaitu kenaikan tingkat suku bunga global," tutur Airlangga.

Menurutnya rezim suku bunga tinggi di dunia diakuinya akan berpengaruh terhadap Indonesia, terutama dalam menjaring investasi asing masuk ke dalam negeri.

Menanggapi prediksi positif soal ekonomi Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pemerintah akan tetap waspada. Khususnya dari dampak ekonomi global.

"Dia (Kristalina) meyakinkan indonesia tidak di dalam jurang krisis, seperti yang digembar-gemborkan. Tetapi bukan berarti kita tidak waspada. Karena tadi disampaikan secara internal kita kuat, tetapi secara eksternal, yang namanya geopolitik, global ekonomi bisa saja berdampak," ungkap Erick saat mendampingi Kristalina di Sarinah.

Erick juga bilang, IMF menilai ekonomi Indonesia sudah menuju arah yang baik. Hal itu terjadi karena pondasi ekonomi dalam negeri yang sangat kuat.

"Yang kedua, Indonesia sudah menuju pada arah yang baik, Di mana tadi disampaikan kekuatan pondasi negara kita sudah sekarang, bisa dilihat kemajuannya apakah pembangunan infrastruktur, pemberdayaan kepada UMKM dan lain-lain," kata Erick.


(hal/dna)

Hide Ads