Hartanya Berlimpah, Ini Daftar Crazy Rich Pemilik Bank di RI

Hartanya Berlimpah, Ini Daftar Crazy Rich Pemilik Bank di RI

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 18 Jul 2022 18:30 WIB
Dari sekian banyak kota yang ada di dunia, terdapat 10 kota yang paling banyak dihuni oleh para konglomerat. Lantas di kota mana para crazy rich ini paling banyak tinggal?
Foto: Getty Images
Jakarta -

Di Indonesia banyak pemilik perusahaan konglomerat besar yang punya harta berlimpah. Bahkan saking banyaknya uang, alih-alih perlu meminjam uang dari bank, di antara para crazy rich ini justru ada yang memiliki bank.

Tidak jarang bila bank-bank yang dimiliki para konglomerat ini pun sudah sangat akrab di tengah masyarakat. Melansir dari CNBC Indonesia dan Forbes Real Time Billionaire, berikut daftar para orang kaya pemilik bank besar RI yang hartanya tak berseri:

1. Chairul Tanjung

Tidak hanya pemilik dari CT Corp, Chairul Tanjung atau lebih dikenal dengan sebutan CT merupakan pengusaha yang memiliki bisnis di berbagai sektor. Beberapa di antaranya yaitu media, retail, asuransi, properti, kafe, perkebunan kelapa sawit, jasa keamanan, perhotelan, hingga maskapai penerbangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CT juga pemilik bank tersohor di Indonesia yakni Bank Mega. Selain bank Mega, CT juga memiliki anak perusahaan di bidang perbankan yakni Allo Bank. Karena itu tidak heran bila sekarang ini Forbes menaksir harta CT sebesar US$ 5,9 miliar atau setara dengan Rp 88,5 triliun (kurs Rp 15.000/dolar AS).

2. Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono dan saudaranya Michael Hartono merupakan dua orang terkaya di Indonesia. Kedua bersaudara ini mendapatkan sebagian besar kekayaan mereka dari investasi mereka di Bank Central Asia. Keluarga Hartono membeli saham BCA setelah keluarga Salim kehilangan kendali terhadap bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998.

ADVERTISEMENT

Sekarang ini BCA sendiri telah menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, dan berkat itu saat ini Robert ditaksir mencapai US$ 20 miliar (Rp 300 triliun). Tentu saja perlu di ingat bahwa kekayaannya ini tidak semata-mata berasal dari kepemilikannya atas BCA.

3. Jerry Ng

Bankir veteran Jerry Ng, dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, mendapatkan kekayaannya dari saham di Bank Jago. Dirinya mengakuisisi saham yang kemudian disebut Bank Artos pada Desember 2019. Bank Jago kemudian bertransformasi menjadi bank digital dan ingin bekerja sama dengan perusahaan fintech kecil dan menengah.

Diketahui bahwa Ng sebelumnya memegang posisi teratas di Bank Danamon Indonesia dan Bank Central Asia. Hingga Februari 2019 Ng menjabat sebagai Direktur Utama Bank BTPN. Saat ini dirinya ditaksir memiliki kekayaan mencapai US$ 1,9 miliar (Rp 28,5 triliun).

4. Hary Tanoesoedibjo

Sama seperti Chairul Tanjung, bisnis Hary Tanoesoedibjo tak hanya media saja, tapi juga ada di bidang perbankan dengan mendirikan Bank MNC. Kini, Bank MNC sudah memiliki banyak cabang dan jaringan ATM di berbagai daerah di Indonesia.

Terbaru, Forbes menaksir harta kekayaan Hary Tanoesoedibjo sebesar US$ 1,2 miliar atau sebesar Rp 18 triliun.

5. Mukmin Ali

Bank Panin merupakan bank swasta yang dimiliki Mukmin Ali Gunawan. Ia berbagi kepemilikan dengan pemegang saham ANZ Group yang berasal dari Australia. Dalam struktur pemegang saham, Mukmin Ali menjadi salah satu pengendali saham di Bank Panin lewat PT Panin Investment.

Perusahaan ini berafiliasi dengan PT Panin Financial Tbk yang memiliki 46,04% saham dari Bank Panin. Meski demikian namanya tidak masuk dalam daftar Forbes sehingga total kekayaan yang dimilikinya tidak dapat dipastikan.

6. Dato Sri Tahir

Dato Sri Tahir adalah pemilik Bank Mayapada. Ia juga masuk dalam deretan orang terkaya di Indonesia. Dato Sri Tahir berbagi kepemilikan struktur pengendali saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk dengan perusahaan asal Taiwan, Cathay Insurance.

7. Eka Tjipta Widjaja (Bank Sinar Mas)

Bank Sinar Mas di bawah bendera Sinar Mas Group, salah satu bank swasta cukup ternama. Bank ini didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja dan didirikan pada 18 Agustus 1989.

Awalnya bernama PT Bank Shinta Indonesia, tapi kemudian berubah menjadi Bank Sinar Mas.

(fdl/fdl)

Hide Ads