Nagita Slavina menjadi CEO PT Esteh Indonesia Makmur sejak Kamis (14/7). Atas pengumuman tersebut, perusahaan kedai minuman berkonsep waralaba itu menarik perhatian publik.
Kini muncul konotasi yang seakan jadi melekat di Esteh Indonesia. Perusahaan itu resmi menjadi 'BUMN' alias Badan Usaha Milik Nagita dan karyawannya menyandang status 'PNS' alias Pegawai Nagita Slavina.
Pengumuman bergabungnya Nagita Slavina di Esteh Indonesia ternyata berdampak positif terhadap outletnya yang menjadi lebih ramai. Berdasarkan pengakuan salah satu pegawai, dirinya mengaku bisa membuat sampai 200 gelas per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makin ramai sih jatohnya. Parah, makin ramai. Sejak Nagita masuk jadi ramai makin ke sini, walaupun sebelumnya juga sudah ramai," kata Jerry saat ditemui di outlet Esteh Indonesia di Deplu Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022).
"Habis 200 cup sekitar Rp 4-5 jutaan, sebelumnya paling 150 cup. Kalau lagi musim hujan paling ya sepi," tambahnya.
Jerry mengaku sampai kewalahan menghadapi pengunjung saking antrenya. Maklum, dia lebih sering bekerja sendiri karena jumlah pegawai di outlet yang sifatnya franchise itu terbatas.
"Sampai kewalahan karena sendiri, customer nggak sabaran, kadang 1 orang bisa pesan sampai 15 gelas," tuturnya.
Dengan adanya Nagita Slavina sebagai CEO Esteh Indonesia, Jerry hanya berharap agar outlet semakin ramai. "Harapannya semoga outlet jadi lebih ramai aja sih, nggak mau yang gimana-gimana karena ini kan hanya franchise," imbuhnya.
Hal serupa juga terjadi di outlet Esteh Indonesia daerah Pamulang, Tangerang Selatan. Salah satu pegawai bernama Dila menyebut omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp 5 juta per hari dari 300-500 cup yang terjual.
"Kalau di sini memang sebelumnya sudah ramai, jadi ramai terus. Satu hari bisa 3-5 juta. Kalau gelasnya 200-300 cup, kalau ramai bisa sampai 500 cup," bebernya.
Omzet di outlet ini lebih besar karena menjadi pusatnya setelah yang ada di Bogor. Dengan kehadiran Nagita Slavina, Dila berharap agar perusahaan dapat lebih memperhatikan outlet dan kesejahteraan pegawai di dalamnya.
"Harapannya lebih diperhatiin lagi outletnya, pegawainya, jangan yang hanya di kantor saja," tandasnya.
(aid/das)