RI Dapat Pinjaman Rp 35 T dari IDB untuk Bangun Infrastruktur hingga Buka Loker

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 19 Jul 2022 14:54 WIB
Foto: Ilustrasi Lowongan Kerja (Luthfy Syahban/detikcom)
Jakarta -

Islamic Development Bank (IDB) memberikan kucuran pinjaman untuk Indonesia sebanyak US$ 2,34 miliar atau setara Rp 35,1 triliun (Rp 15.000/US$). Pembiayaan itu diluncurkan melalui program kerja sama bernama Member Country Partnership Strategy (MCPS) untuk periode 2022 hingg 2025.

Dana itu dikucurkan untuk digunakan dalam dua pilar, pertama pembangunan infrastruktur yang hijau dan berkelanjutan fokus pada sektor energi bersih dan terbarukan, transportasi, pertanian dan pembangunan pendesaan, pengembangan sektor urban dan sanitasi, serta digitalisasi.

"Pilar kedua bertujuan untuk mempromosikan pengembangan sumber daya manusia yang inklusif," kata Presiden Islamic Development Bank (IDB) Mohammed Al Jasser, dalam peluncuran MCPS 2022-2025 for Indonesia secara virtual, Selasa (19/7/2022).

Berdasarkan informasi sebelumnya, pilar kedua ini lebih spesifik pada pengembangan sumber daya manusia mencakup sektor-sektor kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, perlindungan sosial, UKM, dan penciptaan lapangan kerja.

Program pembiayaan MCPS ini telah berlangsung untuk ketiga kalinya. Sementara yang pertama periode 2011-2014, dan kedua 2016 sampai 2020.

"Implementasi dua MCPS sebelumnya pada tahun 2011 2014 dan 2016 2020, yang telah berhasil memberikan pengetahuan teknis keuangan dan pengembangan kapasitas yang diperlukan serta dukungan sektor swasta untuk menjadi perhatian dalam hal ini di Indonesia mitra dan pemangku kepentingan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan total pembiayaan dari IDB sebesar US$ 2,34 miliar itu harus digunakan secara bijak untuk membangun semua proyek yang direncanakan dalam pembiayaan.

"MCPS harus benar-benar dibelanjakan secara hati-hati agar hasilnya terlihat. Jangan sampai hasilnya tidak terlihat secara kasat mata. Maka harus diselaraskan dan mampu merancang proyek dengan skala hasil nyata," ujarnya.

Sri Mulyani juga mendorong IDB bisa bekerja sama dengan sjeumlah Kementerian/Lembaga, misalnya saja Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Agama.

Lebih lanjut, adapun rincinan pembiayaan yang diberikan IDB US$ 2,34 miliar di antaranya untuk sumber modal yang di namakan Islamic Development Bank - Ordinary Capital Resources (IsDB-OCR) sebesar 1,25 miliar.

Kedua,US$ 500 juta untuk pembiayaan pembangunan sektor swasta Islamic Trade Finance Corporation (ITFC). Ketiga, sebesar US$ 400 juta untuk pembiayaan asuransi investasi atau The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC).




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork