Bongkar Muat Mobil CBU di Pelabuhan Meningkat, Tanda Ekspor Mulai Bergairah?

Bongkar Muat Mobil CBU di Pelabuhan Meningkat, Tanda Ekspor Mulai Bergairah?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 19 Jul 2022 14:08 WIB
Suasana aktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, IPC, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pada pekan lalu, genap empat tahun PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, atau populer disebut IPCC Terminal Kendaraan telah go public di Bursa Efek Indonesia sejak 9 Juli 2018 yang lalu.

Banyak perkembangan baru yang kini semakin memantapkan posisi IPCC Terminal Kendaraan sebagai anak usaha BUMN milik publik (Persero) yang dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

IPCC Terminal Kendaraan pada saat itu masih menjadi bagian dari PT Pelindo II (Persero) yang memfokuskan wilayah layanannya terbatas hanya pada wilayah kerja PT Pelindo II saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada saat itu, IPCC Terminal Kendaraan memutuskan melepas saham ke masyarakat sebanyak 509,15 juta lembar saham (28 persen) dari total 1,81 miliar saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Sambutan masyarakat sangat baik, terbukti harga saham IPCC Terminal Kendaraan disambut tinggi dan tetap stabil hingga sekarang. Kini, posisi IPCC Terminal Kendaraan semakin mantap dengan berubahnya status Pelindo II yang merger ke dalam satu induk korporasi nasional yakni Pelindo.

ADVERTISEMENT

"Dengan demikian terbuka peluang usaha yang semakin lebar, ke seluruh Indonesia. Tidak hanya di Jakarta. Sehingga, saham IPCC Terminal Kendaraan semakin diminati publik dan harga saham diharapkan dapat terus meningkat," kata Direktur Utama IPCC Terminal Kendaraan, Rio TN Lasse.

Demikian juga, seiring dengan semakin membaiknya situasi ekonomi nasional paska pandemi, emiten IPCC Terminal Kendaraan optimis bisnis layanan pelabuhan terminal kendaraan akan semakin mendulang cuan besar.

"Paska berlalunya badai Covid-19, IPCC segera mengeksekusi sejumlah strategi pengembangan bisnis untuk dapat menangkap berbagai peluang yang ada ke depan. Sesuai dengan tema korporasi Beyond the Gate dan mewujudkan visi kami To Be World Class Terminal," ujar Direktur Utama IPCC, Rio TN Lasse, di Jakarta (13/7/2022).

Menurut Rio TN Lasse untuk mendulang laba lebih besar dan menjalankan bisnis sesuai dengan visi dan misi, di ulang tahun go public ke-4 ini, IPCC berkomitmen untuk mendukung program "Connectivity" baik di sisi laut maupun darat. Konektivitas antar terminal akan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan distribusi kendaraan secara Nasional yang memanfaatkan transportasi laut, hal itu berarti juga akan membuka peluang peningkatan kapasitas di beberapa terminal di seluruh Indonesia yang dioperasikan oleh IPCC.

"Ke depan, dengan bergabungnya antar Pelindo menjadi satu, dimana posisi IPCC berada di bawah sub holding Pelindo Multi Terminal, maka terbuka peluang sangat luas bagi IPCC untuk lebih mengembangkan usahanya," tambah Rio TN Lasse.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Selain di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, IPCC Terminal Kendaraan kini juga membuka cabang di pelabuhan Belawan, Panjang, Pontianak, Surabaya dan Makassar.

Data manajemen IPCC Terminal Kendaraan di kantor pusat di Tanjung Priok, terutama untuk Terminal Domestik menunjukkan telah terjadi peningkatan aktivitas bongkar muat barang berupa mobil CBU, General Cargo, dan alat berat rata-rata lebih dari 60% selama bulan Maret-Juni 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Dibanding sebelum pandemi memang volumenya masih lebih rendah. Tetapi peningkatannya telah sangat pesat, terutama untuk terminal domestik. Ini menunjukkan kalau ekonomi kita telah mulai menunjukkan tren ke arah yang lebih baik," tambah Rio Theodore Natalianto Lasse.

Data dari emiten berkode IPCC ini, selama empat bulan terakhir paska pandemi ini, tercatat lebih 90.000 mobil CBU telah dilakukan aktivitas bongkar muat di Terminal Domestik IPCC Terminal Kendaraan Tanjung Priok, meningkat 55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (YoY).

Sedang alat berat, tercatat lebih dari 30.000 unit atau meningkat 352 persen (YoY). Dan General Cargo turun 40,60%. Lonjakan aktivitas juga terjadi di Terminal Internasional, untuk ekspor dan impor mobil CBU, General Cargo dan alat berat.

Menempati lahan lebih dari 30 hektar di kompleks pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terminal kendaraan IPCC menyediakan fasilitas bongkar muat kendaraan dan terminal buat penyimpanan sementara yang mampu menampung lebih 1 juta kendaraan.

Sekitar 5 hektar diantaranya untuk melayani tujuan domestik yang mampu menampung lebih 400 ribu kendaraan.

"Semua jenis kendaraan yang bergerak menggunakan roda, bisa kami tangani layanan bongkar muatnya di terminal kendaraan IPCC. Letak pelabuhan kami juga sangat strategis, karena kami terhubung langsung dengan jalan tol. Sehingga semua truk tronton bisa masuk atau keluar area pelabuhan dengan lancar. Dan layanan 24 jam, 7 hari setiap pekan. Jadi kapan pun pelanggan datang, pasti kami layani dengan baik. Semua prosedur dan peralatan bongkar muat kami juga sudah sekelas dengan terminal-terminal kendaraan lain di dunia dan terakreditasi," tambah Rio TN Lasse.

Dalam momen selebrasi empat tahun saham IPCC melantai, Rio juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung peningkatan kinerja dan kepada para investor yang telah berinvestasi pada saham IPCC,
"Sudah menjadi tugas kami untuk dapat menjaga kondisi fundamental perusahaan yang diharapkan ke depannya dapat meningkatkan valuasi saham IPCC.


Hide Ads